Senin, 27 Desember 2010

Kode Mayapala

KODE SEPULUH (TEN CODE)
KODE MAKNA
10-1 Sulit didengar // Penerimaan buruk
10-2 Didengar jelas // Penerimaan baik
10-3 Berhenti mengudara / memancar
10-4 Benar // Dimengerti
10-5 Ada pesan untuk disampaikan
10-6 Sedang sibuk kecuali ada berita penting
10-7 Mengalami kerusakan // Tidak dapat mengudara
10-8 Tidak ada kerusakan // Dapat mengudara
10-9 Mohon diulangi
10-10 Penyampaian berita selesai
10-11 Berbicara terlalu cepat
10-12 Mengundurkan diri karena ada tamu
10-13 Laporan keadaan cuaca / jalanan
10-14 Informasi
10-15 Informasi sudah disampaikan
10-16 Mohon dijemput / diambil di …
10-17 Ada urusan penting
10-18 Sesuatu untuk kita
10-19 Bukan untuk Anda, harap kembali
10-20 Lokasi // Posisi
10-21 Kontak / hubungan melalui telepon
10-22 Melapor langsung ke …
10-23 Menunggu // Stand by
10-24 Selesai melaksanakan tugas
10-25 Dapatkah menghubungi / kontak dengan …
10-26 Pesanan terakhir kurang diperhatikan
10-27 Pindah ke jalur / channel …
10-28 Nama panggilan // Callsign
10-29 Waktu hubungan / kontak habis
10-30 Tidak menaati peraturan
10-31 Antena yang digunakan
10-32 Laporan sinyal dan modulasi // Radio check
10-33 KEADAAN DARURAT // EMERGENCY
10-34 Butuh bantuan, ada kesulitan di stasiun ini
10-35 INFORMASI RAHASIA
10-36 Jam berapa waktu yang tepat ?
10-37 PERLU MOBIL DEREK DI …
10-38 PERLU AMBULANS DI …
10-39 Pesan sudah disampaikan
10-40 PERLU DOKTER
10-41 Mohon pindah ke jalur / channel …
10-42 ADA KECELAKAAN DI …
10-43 Kemacetan lalu lintas di …
10-44 Ada pesan untuk Anda
10-45 Dalam jangkauan mohon melapor
10-46 Memerlukan montir
10-50 Mohon kosongkan jalur / channel
10-60 Apakah ada pesan selanjutnya ?
10-62 Tidak dimengerti, melalui telepon saja
10-63 Tugas / pekerjaan dilanjutkan di …
10-64 Pekerjaan telah selesai / bersih
10-65 Menunggu berita lanjutan
10-67 Semua unit setuju
10-69 Pesanan telah diterima
10-70 KEBAKARAN DI …
10-71 Pesawat KRAP (RIG) yang dipakai
10-73 Kurangi kecepatan di …
10-74 Tidak // Negatif
10-75 Penyebab gangguan
10-76 Dalam perjalanan ke …
10-77 Belum / tidak menghubungi
10-81 Pesankan kamar di hotel …
10-82 Pesankan kamar untuk …
10-84 Nomor telepon
10-85 Alamat
10-89 Butuh montir radio
10-90 Gangguan pesawat televisi (TVI)
10-91 Bicara dekat mikropon
10-92 Pemancar perlu penyesuaian
10-93 Apakah frekuensi sudah tepat ?
10-94 Berbicara agak panjang
10-95 Mengudara dengan sinyal setiap 5 detik
10-97 Tes pada pemancar
10-99 Tugas selesai, semua orang selamat
10-100 Akan ke kamar mandi
10-200 BUTUH BANTUAN POLISI DI …
10-300 BUTUH PEMADAM KEBAKARAN DI …
10-400 BUTUH PETUGAS KETERTIBAN UMUM DI …
10-500 BUTUH BANTUAN PROVOST DI …
10-600 BUTUH BANTUAN GARNIZUN DI …
10-700 BUTUH BANTUAN S.A.R. DI …
10-800 BUTUH BANTUAN PERUSAHAAN LISTRIK DI …

KODE MAYAPALA?

SANDI ARTI
KOMANDO KANTOR/POSKO
PANGKALAN RUMAH
TARUNA BERITA/KEJADIAN
TKP TEMPAT KEJADIAN PERKARA
TKA SITUASI AMAN TERKENDALI
TIKUS PENCURI
KANDANG GUDANG
KOTAK BESI KENDARAAN RODA EMAPT
KUDA BESI KENDARAAN RODA dua
GANTI KULIT GANTI SHIFT
MERUMPUT MAKAN
ISI BENSIN MINUM
1-1 hubungi lewat telepon
1-2 menghadap pusat/posko
1-4 hubungi lewat HT
8-4 testing radio
8-1 komunikasi kurang jelas
8-2 komunikasi jelas/baik
3-3 kualitas suara jelek
4-4 kualitas suara baik
5-5 kualitas suara baik sekali
6-1 terjadi perampokan
6-2 terjadi pencurian
6-3 trjadi penganiayaan
6-5 terjadi kebakaran
6-7 terjadi demonstrasi
8-6 mengerti
8-7 berita disampaikan kepada…
8-1-0 Tidak mengudara/mati
8-1-1 mengudara/ standby
8-1-2 diulangi/kurang jelas
8-1-3 selamat bertugas
8-1-5 keadaan cuaca
8-1-6 waktu/jam
10-2 posisi dimana
10-8 tujuan/meluncur/menuju

Kamis, 02 September 2010

Gunung Arjuna Welirang

Dari Surabaya kita naik bus jurusan Malang atau sebaliknya, turun di Pandaan dan ganti kendaraan ke jurusan Tretes. Kendaraan yang menuju kawasan wisata Tretes ini berupa Izusu L300 yang berhenti di pertigaan Pasar Buah Pandaan. Dengan tarif Rp.5.000,- per orang. Turun di depan hotel Tanjung. Di perjalanan menuju Tretes terdapat sebuah Candi Jawi peninggalan jaman Hindu. Tretes merupakan tempat Wisata dan Hutan Wisata serta terdapat air terjun yang indah yaitu Air terjun Kakek Bodo. Terdapat pula tempat perkemahan yang ramai dikunjungi para pelajar pada hari-hari libur.

Tempat pendaftaran berada di pinggir jalan raya, tepatnya di seberang hotel Tanjung. Dengan membayar biaya pendaftaran Rp.4.500,- serta diwajibkan menitipkan katu tanda pengenal. Di pos pendaftaran ini terdapat empat buah kamar mandi umum.

Dari Pos pendaftaran kita berjalan mengikuti jalan aspal sekitar 200 meter kita akan sampai di pintu masuk Taman Wisata Air Terjun Kaket Bodo yang berada di belakang hotel Surya. Dari pintu masuk ini jalanan sudah di semen hingga Pos Pet Bocor atau Air Terjun.

Berjalan sekitar 200 meter kita akan bertemu dengan percabangan yang ke kanan menuju Bumi Perkemahan dan Air Terjun Kakek Bodo. Sedangkan ke kiri (lurus) menuju Pet Bocor arah menuju puncak Gunung Welirang. Hingga Pet Bocor jalur masih rapi disemen dengan kemiringan yang sangat tajam, sehingga bisa dijadikan pemanasan pendakian yang cukup menguras nafas dan tenaga. Dengan suasana lingkungan yang bersih dan sejuk karena masih terlindungi oleh pohon-pohon besar.

Setelah berjalan sekitar 45 menit sampailah kita di Pos Pet Bocor. Di Pet Bocor terdapat tempat yang sangat luas untuk membuka beberapa tenda. Terdapat pula sumber air yang berasal dari pipa-pipa saluran air yang bocor. Pada hari-hari libur terdapat warung makanan.

Dari Pet Bocor perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalanan berbatu yang sudah rusak. Jalur sangat lebar bisa dilewati Jip, dengan kondisi alam yang terbuka, jarang terdapat pohon, dan dikiri kanan jalan hanya ditumbuhi alang-alang dan ditanami pisang untuk mengatasi alang-alang. Jalur ini biasa digunakan oleh Jip pengangkut belerang hingga Pos Kokopan. Sehingga pendaki bisa juga menuju ke Pos Kokopan dengan menumpang Jip yang hanya ada bila memang hendak mengambil belerang saja. Di siang hari jalur akan terasa sangat panas dan berdebu, sehingga sebaiknya pendakian dilakukan di sore, malam, atau pagi hari. Di sepanjang jalur pendaki akan disuguhi pemandangan ke arah Tretes dan gunung Penanggungan yang sangat indah.

Setelah berjalan sekitar 3 jam pendaki akan sampai di Pos Kokopan. Kokopan berada diketinggian 1500 mdpl, terdapat pondok-pondok yang didirikan oleh para penambang Belerang. Terdapat pula sungai kecil yang airnya cukup melimpah. serta dilengkapi dengan MCK sederhana. Terdapat pula warung makanan yang hanya buka pada hari-hari libur. Kawasan ini bisa menampung cukup banyak tenda dan dikelilingi pohon-pohon cemara. Nyaman untuk menginap karena cukup terlindung dari hembusan angin. Di siang hari udara terasa dingin dan seringkali berkabut.

Di kokopan terdapat sebuah makam keramat yang terbuat dari susunan batu. Makam ini tepatnya berada di sebelah bawah Pos Kokopan di dekat tikungan jalur. Konon para pendaki dan penambang sering dimunculkan oleh penampakan seseorang kakek dan kakek tersebut mengajak berbicara, setelah memperkenalkan diri sebagai Maulana Malik Ibrahim maka kakek tersebut berpamitan hendak pulang ke rumah dan menghilang tepat di makam tersebut.

Dari Pos Kokopan perjalanan dilanjutkan menuju Pos Pondokan. Terdapat banyak jalur untuk menuju Pondokan. Jalur yang sering digunakan para pendaki adalah jalur utama yang berupa punggungan gunung yang lurus. Jalur berupa jalan berbatu yang terjal sehingga sangat menguras tenaga terutama bila pendakian dilakukan di siang hari, di malam hari jalur pendaki ini akan susah dikenali karena tertutup semak-semak. Tidak ada rambu-rambu penunjuk arah. Pendakian di siang hari cukup nyaman karena banyak terdapat pohon-pohon besar di sepanjang jalur pendakian. Waktu yang dibutuhkan sekitar 4 jam untuk menuju Pos Pondokan.

Jalur yang lain untuk menuju Pos Pondokan adalah jalur para penambang. Jalur ini cukup landai namun lebih jauh karena memutar dan menyimpang 2 hingga 4 punggungan gunung dari punggungan utama jalur pendaki. Jalur penambang setiap hari digunakan oleh para penambang untuk menurunkan belerang dari Pondokan ke Kokopan dengan menggunakan gerobak sederhana, sehingga jalur ini selalu berdebu terutama di siang hari. Jalur ini melintasi kawasan hutan yang cukup lebat dan diselimuti semak-semak belukar yang rapat. Bagi pendaki yang baru pertama kali mendaki gunung Welirang disarankan menggunakan jalur para penambang, karena jalurnya cukup lebar dan sangat jelas. Waktu yang dibutuhkan sekitar 4 hingga 6 jam untuk menuju Pos Pondokan dari jalur penambang ini.

Pos Pondokan berupa tanah terbuka yang cukup luas dengan ketinggian berkisar 2250 mdpl. Terdapat pondok-pondok sederhana yang dibangun oleh para penambang Belerang. Di sebelahnya terdapat sungai dengan debit air yang sangat kecil. Sumber air berupa bak penampungan yang dialiri air dari pipa-pipa yang berasal dari rembesan air sungai. Pada hari Minggu dan musim liburan kadangkala ada warung makanan yang buka. Di pos ini pendaki biasanya bermalam untuk mempersiapkan diri melanjutkan pendakian ke puncak gn-Welirang atau menuju gn.Arjuna. Persediaan air minum disiapkan dari Pos Pondokan ini.

Menuju Puncak Gn-Welirang terdapat banyak jalur pintas, jalur utama berupa jalan berbatu yang terjal. Jalur penambang tidak terlalu terjal tetapi memutar melipir sisi sebelah kanan. Masih dibutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk mencapai puncak gunung Welirang. Jalur memasuki kawasan hutan cemara yang diselimuti semak-semak. Menjelang Puncak Gunung welirang jalur terbagi menjadi dua. Jalur penambang lurus menuju kawah di mana para penambang mengambil belerang. Jalur pendaki ke arah kanan melintasi punggungan yang sangat curam dan berbatu-batu.

Di kawasan Puncak Gunung Welirang pemandangannya sangat luar biasa indahnya. Pendaki bisa berkeliling mengelilingi kawah untuk mendaki beberapa puncak-puncak kecil. Bila cuaca bersih kita bisa memandang puncak gunung Arjuna dengan detail yang sangat jelas. Gunung Penanggungan juga jelas terlihat sangat dekat.

Terdapat banyak puncak dan banyak kawah yang masih aktif. Kawah yang paling besar dan dalam adalah Kawah Jero, di sebelahnya adalah Kawah Plupuh. Tebing-tebing di sekitar puncak menghembuskan asap belerang. Beberapa lubang di tebing juga mengeluarkan cairan belerang yang berwarna keemasan.

Asap belerang yang pekat bila berhembus mengenai mata bisa menyebabkan mata bengkak untuk itu segera cuci mata dengan air bersih. Bila terhirup dalam waktu yang cukup lama maka bisa menyebabkan pening dan pingsan. Untuk itu bila asap tebal belerang sedang menyelimuti puncak sebaiknya tidak mendekatinya. Agar sedikit lebih aman gunakan kaca mata dan masker penutup hidung yang dibasahi dengan air.

Puncak Gunung Welirang sering diguncang gempa lokal, yang disebabkan oleh pergerakan belerang di dalam perut gunung yang bergerak menuju lubang-lubang di atas puncak. Batu-batu di sekitar puncak juga terasa panas bila dipegang atau diduduki.

Terdapat Gua Sriti yang cukup luas di dekat Puncak gunung Welirang, gua ini dahulunya di jaman Belanda pernah dibangun sebuah villa serta tempat penangkaran Kijang. Terdapat batu-batu pondasi bekas pagar dan bangunan-bangunan villa serta kandang kijang. Juga terdapat sebuah makam keramat di dekat gua tersebut yang diyakini oleh para penambang belerang sebagai makam Mbah Tedjo Geni.

MELANJUTKAN KE GUNUNG ARJUNA DARI PONDOKAN

Setelah beristirahat di pondokan, pendakian di lanjutkan dengan menempuh jalur ke arah kiri. Melintasi hutan pinus dan setelah berjalan sekitar 1 jam akan sampai di Lembah Kidang. Lintasannya agak mendatar dan banyak ditumbuhi pohon rumput yang agak tinggi dan pohon pinus.

Di Lembah Kidang terdapat sumber air yang berada di ketinggaan sekitar 2.300mdpl. Di lembah ini dapat dijumpai satwa-satwa penghuni gunung arjuna. Dari Lembah Kidang Jalur kembali menanjak dan selanjutnya akan bertemu dengan persimpangan jalur yang menuju puncak Gn. Arjuna dan Puncak Gn.Welirang ( lewat Gn. Kembar1 dan Gn. Kembar 2)

Berjalan menyusuri hutan cemara, jalur kembali menanjak. setelah berjalan sekitar 1,5 jam dari persimpangan kita akan melewati tempat yang dinaniakan "Pasar Dieng", ketinggiannya hampir sama dengan puncak G. Arjuna dan terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini untuk ke Puncak G. Arjuna hanya memakan waktu ± 10 menit. Di puncak Gn. Arjuna banyak terdapat batu-batu besar yang berserakan. Ada juga sebuah batu yang dikeramatkan masyarakat, batu tersebut berbentuk seperti kursi.

MELANJUTKAN KE GUNUNG ARJUNA DARI PUNCAK GN. WELIRANG

Bila kita akan melanjutkan penjalanan menuju Gn. Arjuna maka setelah kita sampai di puncak G. Welirang kita berjalan turun tepatnya ke arah selatan. Terdapat satu dataran yang cukup luas yang menjadi persimpangan antara puncak Gn.Welirang, Jalur ke Pondokan, Ke Kawah penambang dan ke selatan ke Gn. Kembar 1.

Jalur menanjak melalui hutan cemara hingga puncak Gn. Kembar 1 yang memiliki ketinggian 3.051 mdpl, kemudian menurun menyusuri jurang, maka akan sampai di persimpangan kembar setelah menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dari Gn.Welirang. Jalur kembali menanjak menapaki puncak Gn. Kembar II dengan ketinggian 3.126 mdpl. Jalur kemudian menurun dan selanjutnya akan berjumpa dengan persimpangan yang ke Gn.Arjuna dan ke Pondokan (kembali ke Tretes).

Berjalan menyusuri hutan cemara, jalur kembali menanjak. setelah berjalan sekitar 1,5 jam dari persimpangan kita akan melewati tempat yang dinaniakan "Pasar Dieng", ketinggiannya hampir sama dengan puncak G. Arjuna dan terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini untuk ke Puncak G. Arjuna hanya memakan waktu ± 10 menit.

Puncak G. Arjuna anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5-10 derajat celcius. Disini kita dapat menikmati suatu Panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah, kota-kota seperti Surabaya, Malang, Batu, Pasuruan. serta laut utara dengan kerlipan lampu- lampu kapal. Puncak G. Arjuna disebut juga dengan Puncak 'Ogal-Agil' atau 'Puncak Ringgit.

Rabu, 01 September 2010

Goa Tengkorak

Goa ini terletak di sebuah tebing kapur tegak desa Kesungai, Batu Sopang, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur. Berada 4 km dari tepi jalan trans Kalimantan Km-130 Balikpapan-Banjarmasin. Kalau anda faham Air Terjun Gunung Rambutan kira2 hanya 10 km dari sana.

Goa Tengkorak adalah sebuah lubang di tebing pada ketinggian 20 meter. Lubang tsb. memiliki tinggi sekitar 1,5 meter, lebar 2 meter, panjang 3 meter. Di ujung lubang terdpt lorong dgn lubang sempit yg harus dimasuki dgn merayap didalam dijumpai ruangan lain yg cukup luas dgn panjang kira2 10 meter dan tinggi 20 meter. Disana ada ornament gua yg cukup bagus. Lubang diatap gua, merupakan jalur laluan air yg membentuk lubang gua tsb. dan rekahan2nya membentuk stalagtit.

GOA ini berisi 35 tengkorak kepala dan ratusan tulang yg merupakan sisa jazad nenek moyang warga setempat. Untuk masuk kedalam ruangan kedua, tak pelak lagi badan menyenggol jazad2 ini krn sempitnya laluan. Untungnya tak banyak tangan2 jahil yg menganggap ini sebagai cendera mata. Tidak ada penjaga disana. Umur dari jazad tsb kurang diketahui dgn jelas. Beberapa kuburan diluar menggunakan aksara Arab.

Suatu keanehan yg saya rasakan sendiri dan sulit utk percaya, bahwa bau harum kuat tercium disekitar ini, masalahnya anggota keluarga2 lain menyangkal adanya bau2an spt itu. mencari tahu asal bau2an tapi tak mendptkan asalnya. sangat penasaran kalau2 ada penciuman saya yg salah. berpikir positif saja mungkin ini semacam ungkapan "kasat mata" selamat datang,.Alhasil, perjalanan masuk kedlm lorong gua bisa dilanjutkan.

Goa ini berada di pinggiran desa yg menyeberangi dua sungai sejauh 500 meter menggunakan jembatan gantung yg cukup baik dan terlihat terawat. Untuk mencapai tebing, terdapat tangga naik yg aman utk dinaiki.

Sabtu, 31 Juli 2010

Sungai Palayangan

Mendengar kata Palayangan, mungkin untuk penggemar arung jeram, sungai ini kalah tenar di banding dengan sungai-sungai lain di jawa barat layaknya Citatih dan Citarik. Sungai dengan panjang lintasan arung jeram sejauh 4 km ini berada di kecamatan palayangan, sebuah kecamatan di kabupaten Bandung. Setidaknya kami menghabiskan waktu lebih dari 2 jam perjalanan dari pusat kota bandung untuk menuju kesana. Tentu saja dengan menggunakan angkutan umum jenis bus kota.

Jalanan khas daerah pegunungan yang berkelok-kelok di selingi dengan pemandangan yang cukup menyejukan mata menemani perjalanan, berbeda ketika mengijakan kaki pertama kali di kota ini setelah turun dari kereta kahuripan. yang sebelumnya turun di stasiun kiaracondong menjadi turun di stasiun besar kota bandung atau lebih popular dengan nama stasiun hall.

Sampailah kami di pangalengan tepat ketika matahari berada si atas kepala, walaupun jarum jam menunjukan angka 12, cuaca di sini tidak terasa seperti layaknya cuaca panas di siang hari. Maklumlah, tempat kami berada sekerang berada di sekitaran ketinggian 1000mdpl.

Dari tempat ini melanjutkan perjalana dengan menggunkan mobil carteran seharga 35 ribu menuju situ cileunca, situ atau sebuah waduk dalam bahasa indonesianya, dan ternyata sungai yang akan diarungi merupakan sebuah sungai yang sumber airnya bersumber dari situ ini.

Sungai ini membelah hutan pinus dan perkebunan teh, dan ini lah yang membuat sungai ini menjadi lebih menarik untuk kami, di samping karakteristik sungai yang berbeda total dengan sungai di jogja, layaknya progo dan ello. Bergegas mendirikan tenda di di dekat sungai, di bawah empat pohon pinus yang serasa menjadi sebuah tiang pancang untuk tenda. Derasnya air membuat jeram di dekat tenda serasa memanggil kami untuk segera “beribadah” esok hari.

Jumat, 30 Juli 2010

Pulau Derawan

merupakan sebuah pulau di Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Berau, yang memiliki keindahan pantai dan bawah laut tidak kalah dari Bunaken ataupun Raja Ampat. Pulau ini dapat di tempuh dengan menggunakan pesawat terbang dari Tarakan menuju Berau dengan lama perjalanan 1 Jam, dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Tanjung Batu menggunakan mobil carteran dengan harga berkisar 400 sampai dengan 600 ribu rupiah lama tempuh +/- 2 , 5 jam, setelah itu naik Speed boat atau kapal besar, dengan harga berkisar 400 – 1 juta. Atau dapat juga di tempuh dengan pesawat terbang dari Jakarta ke Berau dengan transit di Balikpapan.

Disini anda bisa memandang kehidupan bawah laut tanpa harus menyelam, karena air lautnya sangat jernih dan bening. Sehingga anda seperti berdiri di tengah- tengah sebuah akuarium besar. Anda bisa melihat ikan berbagai jenis dari yang ukuran besar sampai kecil, bahkan tidak jarang anda akan melihat penyu yang sedang berenang.

Terumbu- terumbu karang berwarna- warni, dapat anda lihat hanya dengan berjalan 300 meter dari bibir pantai. Terlebih lagi setelah anda menyelam ke dasar laut, maka anda dapat menemui beragam spesies ikan dan binatang laut. Disini juga tersedia dive master professional yang siap memadu anda menyelam.

Bagi anda yang tidak suka menyelam, pemandangan pantai pun tidak kalah indahnya, laut yang biru jernih, pasir putih seperti butiran merica, begitu indah dipandang terhampar diseluruh pulau , ditumbuhi puluhan pohon kelapa dan pinus, penduduk yang ramah dan jauh dari keramaian, sungguh satu tempat yang sangat tepat bagi anda yang ingin berlibur dengan tenang menghilangkan segala kepenatan yang ada.

Kamis, 29 Juli 2010

Gunung Ijen

Danau Kawah Ijen merupakan sebuah danau yang terletak di bagian puncak gunung Ijen. Karena proses letusan gunung Ijen, kawah tersebut dipenuhi oleh air sehingga terbentuklah danau kawah yang sangat indah dan menakjubkan.

Kawasan Ijen terletak di daerah Banyuwangi bagian barat, berada di antara gunung berapi yakni gunung Raung dan gunung merapi. Danau kawah ijen masuk dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen dengan luas 2.560 hektare, termasuk hutan wisata seluas 92 hektare. Gunung Ijen sendiri merupakan gunung api yang masih aktif. Terletak pada deretan gunung api di pulau jawa bagian timur, berada di kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.

Danau Kawah Ijen memiliki keunikan dan pesona yang khas, yaitu airnya berwarna kehijauan yang sesekali permukaan danau tersebut tertutup oleh asap belerang yang mengepul di tepi danau. Selain itu ketinggian permukaan danau ini mencapai kurang lebih 2.384 mdpl, Bila dilihat dari jarak dekat danau ini seakan-akan mendidih, karena banyaknya gelembung-gelembung udara dari dasar danau. Hal ini dimungkinkan karena adanya kegiatan gunung berapi yang terletak di bawah danau. Gelembung-gelembung tersebut terkadang diikuti oleh adanya hembusan uap dan gas yang membahayakan, sehingga pengunjung harus berhati-hati ketika menyaksikan danau ini dari dekat.

Danau Kawah Ijen sangat indah dilihat dari bibir kawah, sesekali kita juga akan menyaksikan para penambang belerang yang menuruni kawah untuk mengambil belerang. Kaldera Ijen merupakan kaldera terbesar di pulau Jawa dengan diameter 6 km. Bentuk Danau Kawah Ijen lonjong seperti elip dengan daerah pembuangan air danau terletak sebelah barat yang merupakan hulu sungai Banyu Pahit dan Banyu Putih. Danau Kawah Ijen memiliki luas 45 hektare dengan garis tengah 950 meter dan memiliki kedalaman 176 meter.

Di dalam kaldera Ijen banyak dijumpai bukit-bukit kecil yang merupakan gunung api sekunder yang telah padam. Letusan Gunung Ijen yang tercatat dalam sejarah hanya terjadi empat kali yaitu tahun 1796, 1817, 1913, dan 1936.

jalur transportasi:
Dari Banyuwangi, naik angkot trayek Banyuwangi - Licin - Jambu. Dari Jambu perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding dengan ojek, sewa mobil atau naik truk belerang.

Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA

Rabu, 28 Juli 2010

Tebing Jeger

Lokasi tebing jeager dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dengan baik begitu pula dengan parkir. Dari kampong rambutan naik angkot jurusan citeurup turun di pasar citeurup dilajutkan dengan naik angkot jurusan tajur turun di linggih alam atau warung ema’ gaul’ yang dikenal namanya dikawasan setempat

Hidro, Vegetasi:
jeager terletak + 500 meter dari sungai cileungsi yang lebar sungainya mencapai + 40-50 meter dengan dasar sungai adalah batuan datar. sekitar 150 meter dari tebing Terdapat mata air yang dapat digunaan untuk memasak. Vegetasi yang kami jumpai antara lain adalan pohon salak, pisang, jenis pete-petean, Kebun singkong, sawah, alang-alang serta tumbuhan liar yang menyelimuti muka tebing.

Tebing ini memiliki potensi yang sangat baik untuk di jadikan kawasan untuk tempat latihan bagi para pemanjat. Tebing jeager berdiri tegak membanjar sepanjang kurang lebih 1 km dengan ketinggian sekitar 40-50 meter. Sayangnya jalur yang dapat dipanjat hanya beberapa saja, sehingga kalau mo latihan harus tunggu giliran antri kalau sedang ramai pendatang. Seandainya tebing ini dibersihkan maka akan menjadi salah satu tempat yang sangat popular dan tidak kalah dengan citatah

Perangkat minimal
- 7 pasang quickdraw (runner)
- 2 harness
- 1 kernmantle @ 50 meter
- 1 belay (sheriff/figure-8)
- 4 screwbiner
- 9 sling/webbing (@ ukuran harness)

Selasa, 27 Juli 2010

Goa Batu Napal

Goa batu Napal Licin memang agak tersembunyi. Tapi goa yang terletak di Desa Napal Licin Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) itu menyimpan keindahan yang tiada tara. Goa ini jaraknya sekitar 135 kilometer dari Kota Lubuk Linggau, bisa ditempuh sekitar empat jam perjalanan darat dan enam jam melalui jalur transportasi air sungai.

Goa batu Napal Licin memiliki panorama yang sangat menakjubkan dan letaknya juga berada di dataran tinggi, tidak seperti goa lainnya yang bisa dijumpai selama ini yang berada di daerah dataran rendah. Untuk mencapai goa itu, harus berjalan mendaki melalui jalan setapak yang menanjak, dengan ketinggian sekitar 30 meter lebih dari pinggir jalan desa yang berada di kaki bukit kecil di sisinya. Kalau dilihat dari jalan desa, goa tersebut tidak begitu kelihatan, karena tersembunyi di balik rerimbunan pepohonan di kaki bukit di seberang Desa Napal Licin yang kini berpenduduk sekitar 1.984 jiwa.

Sepintas tidak terlihat apa-apa di tempat itu, tetapi setelah mendaki orang akan melihat batu raksasa yang berongga, dan oleh masyarakat setempat dikenali sebagai goa batu Napal Licin. Goa ini berupa batu besar berongga, dengan panjang sekitar 500 meter, sedangkan lebar sekitar 20 meter, dan ketinggian sekitar 15 meter. Layaknya dengan goa-goa lainnya, Goa batu licin juga berhawa lembab, basah, dan gelap saat mulai masuk pintu goa itu.

Saat berada di dalam goa, sesekali terlihat kelelawar beterbangan di langit-langit goa yang gelap tersebut. Di bagian depan pintu sebelah kanan terdapat dua batu kembar yang seperti tertanam di dasar goa dan menjulang tinggi hingga menyentuh langit-langit goa. Kalau dilihat sepintas, seperti dua orang penjaga pintu, sehingga masyarakat menyebutnya "hulubalang" yang bertugas menjaga pintu goa itu.

Untuk masuk ke dalam goa batu Napal Licin ini, para pengunjung harus berjalan melalui lorong terjal dengan tanah basah dan bertemu dengan batu-batuan besar. Lorong goa agak basah dan licin, karena tetesan air yang turun dari langit-langit goa yang sekali-kali menetesi pula kepala para pengunjung yang melewati lorong tersebut. Para pengunjung juga harus berjalan menunduk, karena ada lorong yang tidak bisa dilalui dengan berdiri setinggi tubuh orang dewasa.

Lorong yang panjang sekitar 30 meter tersebut juga bercabang, satu cabang mengarah ke Sungai Rawas, dan satu lorong lagi menuju ruangan-ruangan lain yang banyak terdapat di dalam goa. Setelah melewati lorong ini, para pengunjung bakal bertemu dengan cahaya matahari yang masuk lewat rerimbunan pepohonan, persis berada di atas, sehingga bisa melihat orang yang keluar dari goa itu.

Senin, 26 Juli 2010

Sungai Telaga Waja

Telaga Waja, adalah sebuah nama sungai yang mengalir di Kecamatan Rendang, salah satu kecamatan di Kabupaten Karangasem, Bali. Sungai ini mengalir jernih dengan arus yang cukup deras sehingga cocok untuk para pengarung. Tempat ini menjadi destinasi menarik karena lokasinya yang berkolaborasi dengan terasiring persawahan yang berkelok indah, pesona hutan tropical alami, lukisan air terjun yang berundak, kicauan burung liar serta hijaunya perbukitan yang terhampar disekelilingnya. Air yang mengalir deras dengan beberapa jeram dan bebatuan sebagai rintangan menjadi pilihan yang cocok bagi avonturir untuk memacu adrenalin serta menguji nyali. Itulah beberapa alasan mengapa Telaga Waja dipilih menjadi salah satu spot lintasan arung jeram yang cukup menantang di Bali.

Daya tarik lain yang dimiliki Telaga Waja adalah udaranya yang sejuk dan menyegarkan, juga pemandangan Gunung Agung yang memiliki ketinggian 3142 meter di sisi Utara bagaikan lukisan Ilahi yang Maha Sempurna. Tempat ini sering dimanfaatkan juga sebagai jalur trekking bagi para petualang alam.

Suasana pedesaan yang masih sangat tradisional merupakan daya tarik tersendiri di sepanjang aliran sungai Telaga Waja. Di sini Anda dapat menyaksikan penduduk setempat melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan sangat tradisional.. Anak-anak kecil setempat pun terkadang tampak di pinggiran sungai menyaksikan para pengarung yang basah kuyup melintasi sepanjang aliran sungai Telaga Waja.

Sungainya sangat bening dan dapat terlihat sampai ke dasar, sangat jauh dari kesan polusi sampah dan air keruh. Air dinginnya menusuk pori-pori kulit berasal dari sumber mata air di pegunungan. Arus di Telaga Waja cukup keras dan memiliki grade 3 hingga 3+ dalam rafting dan masih tergolong aman sebagai sungai wisata. Telaga Waja memiliki debit air yang sesuai untuk berarung jeram dengan beberapa karang dan batu besar di sepanjang aliran sungai.

Pemandangan spektakuler dengan topografi perbukitan bersanding dengan terasiring persawahan, tebing-tebing curam, flora dan fauna liar yang tumbuh menjuntai menyentuh aliran sungai menjadikan potret alam yang menakjubkan. Vegetasi di alam ini juga masih sangat asli ditumbuhi sejenis rumput gajah, didukung bentukan jurang-jurang yang menandakan sungai ini jenis sungai tua yang menyatu dengan alam sekitarnya. Di sini Anda bisa bercengkrama dengan nuansa hutan Bali yang masih natural.

Air terjun banyak dijumpai di sepanjang jalur rafting Telaga Waja ini. Di tengah lintasan, pengarungan akan melintasi air terjun berundak yang sangat unik dan indah. Di tempat ini pengarung akan melakukan istirahat selama beberapa menit sambil mengabadikan kenangan ke dalam sebuah karya photography.

Mata air khas telaga ini adalah keluar melalui bebatuan, sehingga menimbulkan gemericik air terjun kecil yang sangat mengagumkan. Di tebing yang sedikit curam terdapat air terjun yang sangat indah. Beberapa waisatawan asing yang mengagumi keindahannya sempat bergumam ‘it’s feel like in heaven’. Tiada yang memecah kesunyian selain suara hutan berbisik dan irama air sungai yang mengalir.

Rintangan jembatan bambu pun lumayan banyak disepanjang lintasan, ada sekitar 4-5 jembatan yang dibikin warga setempat sebagai penghubung antar desa. Untuk melewatinya pengarung harus ekstra hati-hati dan merundukkan kepala jangan sampai menyangkut, arus yang deras akan membawa perahu melayang di atas sungai dan akan berakibat terguling apabila tidak waspada.

Sebuah tantangan bagi pecinta olah raga air adalah terjun dari ketinggian 4 meter. Dayung melalui air terjun yang mendebarkan dan terjun 4 meter dari bendungan Bajing menuju gulungan jeram. Keselamatan adalah prioritas utama ketika melakukan olah raga arung jeram. Semua perlengkapan yang dipakai harus mengikuti petunjuk keselamatan standar Internasional. Pemandu atau guide yang akan mendampingi pun sudah terlatih dan profesional sebagai pengarung. Bahkan telah lulus dalam pelatihan keselamatan, profesional dalam CPR dan penanganan awal. Kekompakan dalam team work adalah kunci untuk melakukan petualangan arung jeram ini.

Setelah 2 jam melakukan arung jeram menyusuri sepanjang sungai Telaga Waja nan mengagumkan, minuman dingin akan menyambut Anda di restoran yang letaknya tidak jauh dari bibir sungai. Makan siang dan aneka buah tropikal juga tersedia gratis. Lunch buffet dengan kuliner Indonesia yang menggiurkan mendampingi sate lilit ikan khas bali akan menjadikan santapan lezat setelah lelah berarung jeram.

Banyak tour operator di kawasan Bali yang menawarkan paket wisata arung jeram ini dengan harga yang cukup bervariasi, yaitu antara Rp.300.000 hingga Rp.500.000. Harga sudah termasuk transfer hotel, makanan ringan (snacks), welcome drink, perlengkapan rafting, lunch, souvenir, asuransi, serta pemandu rafting yang profesional. Untuk yang tidak bisa berenang akan ada baju khusus atau pelampung dan pemandu yang mendampingi, jadi Anda tidak usah khawatir untuk mencobanya..

Minggu, 25 Juli 2010

Kencan Amazing (ekstrem)

Kencan sesekali perlu dibumbui dengan perasaan yang berdebar-debar alias menantang. Memang sih, tidak harus setiap akhir pekan, tapi sesekali untuk membuat adrenalin kamu meningkat saat bersama si dia.

1. Diving
Menyelam ke kepulauan Seribu atau ke Bali bisa menjadi salah satu tujuan kencan kamu. Siapkan waktu diakhir pekan atau saat musim liburan panjang. Beberapa lokasi lain yang bisa jadi tujuan untuk diving atau menyelam adalah pulau lembeh di Manado.

2. Berlayar
Nah, untuk ide kencan yang satu ini memang harus mengumpulkan uang dulu nih. Beberapa kapal pesiar dengan rute keliling luar negeri bisa jadi tujuan yang paling seru lho.

3. Off-road
si dia punya hobi berkendara ekstrem atau off road? Nah, ini saatnya kamu mencoba ikut kegiatan yang jadi identitas dirinya tuh. Tapi siapkan mental dan fisik yah. Terlebih kalo rute yang kamu tempuh cukup jauh dan tergolong ganas.

4. Wall Climbing
Salah satu dari kalian ikutan klub pemanjat tebing atau wall climbing? Nah, coba deh ajak pasangan kamu untuk ikutan mencoba olahraga yang menegangkan itu.

5. Kelas Yoga
Ingin kegiatan kencan kamu berkesan? Ikutan kelas yoga buat pasangan deh. selain badan jadi bugar, kamu dan pasangan juga punya waktu yang berkualitas tuh.

6. Sepeda gunung
Sama-sama bisa naik sepeda? Nah kalo biasanya naik sepeda motor untuk keliling-keliling tidak ada salahnya sesekali berkendara menggunakan sepeda gunung misalnya ke Puncak.

7. Surfing
Surving di Bali atau ke Lombok? Tentu lebih menantang ketimbang hanya berenang atau mengikuti wahana air yang ada saat ini kan?

8. Paintball
Kencan ke arena menembak? Ada dua pilihan nih? Langsung ke sasana menembak contohnya Perbakin atau ke arena Paintball.

9. Arung jeram
Arung jeram tidak hanya melatih ketangkasan, kamu berdua juga akan berlatih cara berkomunikasi dan kerjasama tim dengan pasangan tuh.

10. Memancing
Siapa bilan memancing itu membosankan? Kamu juga akan merasakan debar-debar senang atau luar biasa kaget saat tali pancing menjerat salah satu ikan tuh.

Sabtu, 24 Juli 2010

Gunung Salak

memiliki banyak puncak di antaranya puncak Salak 1 dengan ketinggian 2.211 mdpl. Gunung Salak sejak jaman dahulu sudah sering dikunjungi oleh para pejiarah, dahulu terdapat patung pemujaan di puncak gunung Salak. Terdapat juga makam Embah Gunung Salak yang sering dikunjungi para pejiarah. Di kaki Gunung Salak banyak terdapat tempat-tempat keramat, makam keramat ada juga pura dengan sebutan Kuil Prabu Siliwangi . Pendakian terbaik dilakukan pada musim kemarau, karena pada musim penghujan jalur menjadi becek seperti rawa, licin sekali dan banyak lintah. Selain itu angin seringkali bertiup kencang.

Gunung ini dapat didaki dari beberapa jalur diantaranya jalur yang umum sering dipakai adalah jalur dari Wana Wisata Cangkuang Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, dari Cangkuang ini ada dua jalur yakni jalur lama yang menuju puncak Gunung Salak 1 dan jalur baru yang menuju Kawah Ratu. Jalur yang penuh dengan nuansa mistik untuk berjiarah adalah jalur dari Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu. Jalur lainnya adalah jalur Desa Girijaya dan Jalur Desa Kutajaya / Cimelati. Jalur yang banyak terdapat air terjunnya adalah jalur Pasir Rengit.

JALUR CANGKUANG CIDAHU

Wana Wisata Cangkuang Cidahu ini selain menjadi tempat perkemahan dengan pemandangan air terjun yang indah, sering digunakan para pengunjung untuk menuju ke Kawah Ratu. Dari Jalur ini pendaki juga dapat menuju ke puncak gunung Salak I. Dari Jakarta kita dapat menggunakan bus jurusan Sukabumi atau kereta api dari Bogor jurusan Sukabumi turun di Cicurug. Selanjutnya dari Cicurug disambung dengan mobil angkot jurusan Cidahu.

Di sekitar pintu masuk Wana Wisata ini terdapat tempat-tempat yang nyaman untuk berkemah, juga banyak terdapat warung-warung makanan. Untuk menuju ke air terjun kita harus turun ke bawah dari MCK di dekat pintu masuk pendaftaran. Untuk menuju ke Kawah Ratu diperlukan waktu sekitar 3-5 jam perjalanan, sedangkan untuk menuju ke puncak Gunung Salak I diperlukan waktu sekitar 8 jam. Dari Bumi perkemahan menuju Shelter I Jalur awal curam berupa batu-batuan yang ditata rapi. Kita mulai memasuki kawasan hutan tropis yang lebat dengan pohon-pohon yang besar, sekitar 1/2 jam kemudian kita akan menempuh jalur yang berfariasi, datar, naik dan turun.

Menuju Shelter II jalur mulai lembab dan basah, dimusim penghujan banyak terdapat pacet. Beberapa sungai kecil akan kita lewati, namun bila musim kemarau sungai ini akan kering. Kita akan menyusuri jalur yang banyak ditumbuhi pohon-pohon pisang, namun jangan berharap menemukan buah pisang yang matang karena daerah ini banyak di huni monyet. Bila hari menjelang sore kita akan menyaksikan monyet-monyet bergelantungan di sarang mereka disekitar jalur ini.

Di Shelter II ini terdapat tempat yang cukup luas untuk mendirikan tenda, dengan pemandangan hutan tropis yang masih lebat. Di dekat Shelter II ini terdapat sungai yang kering pada saat musim kemarau. Menuju Shelter III kita akan melewati jalan-jalan yang becek dan berlumpur dan banyak pacet terutama di musim hujan. Bahkan Di beberapa tempat jalur berupa tanah licin yang curam, namun kita masih agak tertolong adanya akar-akar pohon. Shelter III tempatnya luas dan terdapat sungai yang jernih, di tempat ini pendaki dapat mendirikan tenda.

Untuk menuju Shelter IV jalur semakin curam terutama di musim hujan licin sekali karena berupa tanah merah. Di beberapa tempat kita akan melewati tempat-tempat becek yang kadang kedalamannya mencapai dengkul kaki. Jalur akan semakin parah pada saat musim hujan dan banyak sekali pacet. Kita akan melewati dua buah sungai yang jernih airnya, sebaiknya kita mengambil air bersih disini karena disini lah sumber air bersih terakhir terutama di musim kemarau. Shelter IV berupa persimpangan jalan, untuk menuju ke Kawah Ratu ambil jalan ke kiri, sedangkan untuk menuju ke puncak Gunung Salak ambil jalur ke kanan. Di shelter IV yang cukup luas ini pendaki juga dapat mendirikan tenda. Di sebelah kanan shelter IV terdapat sungai kecil yang kering dimusim kemarau.

Jumat, 23 Juli 2010

Tebing Seropan

Tebing goa Seropan terletak di Semanu, daerah/kawasa perbukitan karst, Wonosari, Yogyakarta,Indonesia. Di dalam goa terdapat air terjun setinggi 7 m, juga sungai bawa tanah dan stalagmite - stalactites. Sementara di luar goa tersedia formasi struktur tebing kapur yg sangat baik untuk aktivitas panjat tebing.


Di Seropan, jalur panjat tebing sport yang tersedia mempunyai tingkat kesulitan rata-rta di atas 5,10 sehingga tebing goa ini sebetulnya lebih sesuai untuk pemanjat-pemanjat tingkat lanjut. Disini ada lebih 10 jalur yang telah dibuat baik oleh pemanjat luar maupun pemanjat lokal.

Jalur pemanjatan sport yang paling sulit tercatat gradenya 5.13. Pemanjat luar negeri yang tercatat pernah membuat jalur disini adalah pemanjat-pemanjat dari Jepang. Untuk sampai ke lokasi tebing Seropan, aku memmulai perjalanan dari Yogya dengan bus yang menuju ke Wonosary, sebelum sampai di terinal stop di pertigaan dan trasfer dg minibus ke Semadu.

Di kawasan tebing itu sudah ada basecamp yang tersedia dan sering digunakan baik oleh pemanjat maupun caver yg umumnya adalah pecinta alam dari Yogyakarta. Basecamp yang tersedia hanya berupa rumah penduduk, tepatnya juru kunci goa.

No Nama jalur grid Tahun pembuatan

1.Suruu 5.10b 29 desember 1999
2.Tape panasu 5.11b 11 january 2000
3.Transit solue 5.11 a/b029 desember 1999
4 Hi Hendry 5.12+
5 Harimau 5.11 2 january 2001
6 King of king 5.11 d 14 january 2000
7 P Dalam proses
8 Bon appetit 5.13-
9 Hotel selppan 5.12 13 january 2000
10 Indonesia spirit 5.12- 5 january 2000
11 Hot wind 5.12a /5.11d 31 desember 1999
12 Dinasaur Dalam proses
13 Cool down 5.12a 15 january 2000

Kamis, 22 Juli 2010

Gua Seropan

terletak di Desa Semuluh , kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Gua seropan berada sekitar 45 km sebelah timur Yogyakarta. Jalur yang di tempuh adalah Yogyakarta - Wonosari -disambung jalan yang menuju ke arah Bedoyo. Terletak 200 meter dari jalan Wonosari - Bedoyo. Dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum, dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Yogyakarta.

Panjang gua kurang lebih 888 m dengan kedalamannya sekitar 62 meter.Pintu gua terletak pada titik terendah dari sebuah lembah yang tertutup. Jalan yang menuju ke pintu gua terjal diatas batu yang licin. Setelah itu lorongnya beratap rendah sampai kemudian melewati suatu ruangan yang lebih besar. Bagian lorong berikutnya dasar lantainya berair dan berlumpur hingga selutut. Panjang lorong ini sekitar 211 meter pada percabangan lorong, ke sungai bawah tanah yang memiliki debit air sangat besar lebih dari 750 lt / dt di musim kemarau.

Gua Seropan, keindahan yang terlahir dari hasil perkawinan antara stalagtit yang menggoreskan eksotisme 3d ornament dan aliran sungai bawah tanah membuat mata terperangah. Di gua karst yang terbentuk di kedalaman 60 meter di bawah permukaan tanah ini terdapat air terjun yang bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan microhydro technology. Banyak potensi yang dapat digali, tinggal bagaimana perpaduan pemerintah dan masyarakat untuk memberdayakannya.

Di Goa Seropan, dua air terjun setinggi delapan meter dan tujuh meter mengalirkan keindahan air sungai bawah tanah. Di pinggiran aliran sungai, potongan tulang-tulang binatang purba yang telah membatu dan berwarna hitam tercetak pada batuan kapur. aktu tujuh jam menyusuri Goa Seropan. Perjalanan kami menyusuri goa itu sesekali terhenti untuk menyaksikan tulang belulang binatang purba. Rangka gajah purba yang diperkirakan tergolong jenis stegodon

Rabu, 21 Juli 2010

Sungai Sumberdandang

desa Bayem Kecamatan Kasembon Malang, sungai yang digunakan adalah sungai Sumberdandang dengan panjang jalur untuk tempat rafting ini adalah 7,5 km atau bagi para rafter pemula dapat ditempuh sekitar dua jam. Jalur rafting ini melawati desa Bayem – Beji Rejo – Sepudak dan berakhir di desa Mangir yang masih berada dalam wilayah Kec. Kasembon. Tempat rafting baru ini menawarkan sensasi berbeda di banding tempat rafting-rafting yang lain.

Keunggulan dari tempat ini dibandingkan tempat rafting yang lain yaitu tempat ini memiliki beutiful view, lokasinya yang dikelilingi pegunungan, pemandangan alami sawah – sawah dengan tanaman padi yang menguning disisinya, panorama yang indah sunset di sore hari dan yang paling utama yaitu arus sungai dari tempat rafting ini memiliki lima kanal dengan ketinggian 2 sampai 3 meter dan tingkat kesulitan berkisar antara dua sampai tiga cocok bagi rafter-rafter pemula maupun profesional.

empat rafting ini memiliki aliran spoting atau irigasi murni sehingga debit aliran dari sungai ini dapat dibesarkan atau dikecilkan. Adanya aliran spoting ini maka dapat mempermudah bagi rafter-rafter pemula maupun profesional untuk mencoba seberapa besar tingkat difficulty yang mereka inginkan.

Saat memasuki dan berada dikawasan rafting ini para rafter akan langsung terpesona dengan indahnya pemandangan alam sekitarnya dan pada saat ini banyak tanaman padi disawah-sawah sekitarnya yang sedang menguning, petani yang sedang memanen padinya secara bersama-sama menambah eksotisnya tempat ini.

Disisi sebelah timur terdapat pegunungan Anjasmoro dengan hutan-hutan kecil yang rimbun memanjang dari utara keselatan. Apabila penggila rafting ini beruntung maka para rafter akan dapat melihat sunset yang indah di sore hari sambil menikmati segarnya buah kelapa muda diantara pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.

Selasa, 20 Juli 2010

Street luge (Meluncur di Jalan)

lugers Street naik tandu dalam posisi telentang. The design of these stretchers are based on the rules set forth from different governing bodies. Rancangan tandu ini didasarkan pada peraturan yang telah ditentukan dari berbagai badan pemerintahan. Consistent design elements include: Konsisten elemen desain meliputi:

1. The use of lean activated steering skateboard style trucks Penggunaan diaktifkan bersandar kemudi truk skateboard gaya
2. The prohibited use of mechanical brakes Penggunaan rem mekanik dilarang
3. Front and rear padding Depan dan belakang padding
4. Length, width and weight restrictions - details depend on sanctioning body Panjang, lebar dan pembatasan berat - rincian sanksi tergantung pada tubuh
5. The prohibited use of parts that enclose the rider's body or hinder braking Penggunaan dilarang bagian tubuh yang menyertakan pengendara atau menghambat pengereman


Current street luge stretchers are made from many materials including steel , aluminum , wood , and carbon fibre . luge jalan usungan kini dibuat dari bahan termasuk baja , aluminium , kayu , dan serat karbon . The majority of the street luge stretchers in the world are custom made although commercial models are now available. Mayoritas usungan luge jalan di dunia adalah custom made meskipun model komersial sekarang tersedia. Actual stretchers designs can vary as the construction rules are very open and allow for numerous design considerations. Aktual usungan desain dapat bervariasi sebagai peraturan konstruksi sangat terbuka dan memungkinkan berbagai pertimbangan desain.

Riders participating in sanctioned racing events are required to wear safety equipment including: Penunggang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan balap sanksi diwajibkan untuk memakai peralatan keselamatan termasuk:

1. Hard shell helmet with chin strap and face shield or goggles Hard shell helm dengan tali dagu dan melindungi wajah atau kacamata
2. Leather or Kevlar racing suit Kulit atau Kevlar baju balap
3. Leather or Kevlar gloves Kulit atau sarung tangan Kevlar
4. Sturdy Shoes Kokoh Sepatu

Race courses are usually held on mountain roads but have been held on city streets as well. Race program biasanya diadakan di jalan-jalan gunung tetapi telah diadakan di jalan-jalan kota juga. Courses can range in length from 0.5 to 3 miles (1 to 5 km) and vary in layout (number and severity of turns). Program dapat berkisar panjangnya 0,5-3 mil (1 sampai 5 km) dan bervariasi dalam tata letak (jumlah dan keparahan berubah). Racing can take the following formats: Racing dapat mengambil format sebagai berikut:

1. Single elimination with 2, 4, or 6 racers at a time Single eliminasi dengan 2, 4 atau 6 pembalap sekaligus
2. Double elimination with 2, 4, or 6 racers at a time Double eliminasi dengan 2, 4 atau 6 pembalap sekaligus
3. Timed trials Jangka waktu uji coba
4. No elimination points system (points for each finishing position in several heats) Tidak ada penghapusan poin sistem (poin untuk tiap posisi finishing di beberapa seleksi)
5. Mass runs, with up to 20 racers at a time (positions are decided by the order they cross the finish line) Misa berjalan, sampai dengan 20 pembalap pada waktu (posisi yang ditentukan oleh urutan yang mereka menyeberangi garis finish)

Senin, 19 Juli 2010

Gunung Patuha

konon berasal dari nama Pak Tua -masyarakat lebih sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh (tua), memiliki ketinggian 2.434 m dpl, dengan kisaran suhu 8-22 derajat Celsius.

Di puncak Gunung Patuha itulah, terdapat Kawah Saat yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 m dpl. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada abad X dan XII silam. Ada perbedaan antara Kawah Putih Gunung Patuha, jika dibandingkan dengan sejumlah kawah yang berada di wilayah Jawa Barat. Danau Kawah Putih mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Air danau kawahnya selalu berubah-ubah warna. Terkadang berwarna hijau apel dan kebiru-biruan -bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu dan yang paling sering dijumpai adalah berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Bahkan, tatkala sore hari, air danau kawah pun, tiba-tiba pasang surut. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih. Karenanya kawah itu dinamakan Kawah Putih.

Keajaiban alam pun akan terjadi, bila malam hari berkunjung ke Kawah Putih. Sekira pukul 21.00, saat lengit cerah dengan dihiasi bintang-bintang, dari danau kawah putih terlihat pancaran cahaya terang kehijau-hijauan menghiasi kawah. Kemudian, dari bias cahaya berwarna hijau itu, membentuk sebuah lingkaran yang mampu menerangi seluruh lokasi kawah. Sementara aroma belerang pun mulai tercium, namun tak terlalu keras.

Keberadaaan danau Kawah Putih di puncak Gunung Patuha yang menurut penelitian masih tergolong aktif itu di batasi oleh dinding bebatuan terjal di sebelah utara dan di sebelah barat masih terdapat pancaran kawah yang bergolak. Jika ingin lebih dekat kawah bisa melalui pintu masuk di sebelah timur. Tak jauh dari lokasi kawah terdapat sebuah gua buatan sedalam 5 meter.

Menuju lokasi danau Kawah Putih, dari pintu masuk hingga ke kawah jaraknya sekira 5 km atau memerlukan waktu sekira 20 menit, melalui jalan beraspal yang berkelok-kelok dengan pemandangan hutan tanaman Eucalyptus dan hutan alam dengan aneka ragam species hutan hujan tropis.

Daya tarik objek wisata Kawah Putih-Ciwidey, selain bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan, dapat pula ditempuh dengan berjalan kaki atau lintas jalan kaki sejauh 7 km dari objek wisata alam Punceuling, melalui jalan setapak hutan alam.

Meski perjalanannya agak melelahkan, namun di sepanjang perjalanan akan terhibur dengan suasana hutan alam dan udara segar dan bersih. Bagi petualang, jalur ini menjadi alternatif yang cukup menantang hingga mencapai objek wisata kawah.

Dari pusat Kota Bandung, perjalanan dapat ditempuh menuju ke arah selatan sejauh kurang lebih 46 km, melewati Kota Ciwidey, yang merupakan daerah tujuan wisata di kawasan Bandung Selatan. Selain objek wisata Kawah Putih, wisatawan juga bisa mengunjungi beberapa objek wisata lainnya, seperti Ranca Upas dengan penangkaran rusa dan objek wisata Cimanggu dengan kolam renang air panas beryodium.

Keindahan danau Kawah Putih Gunung Patuha, memang sangat mempesona dan menakjubkan. Bahkan, jika sudah mengetahui keajaiban alamnya, pasti akan mengatakan tak ada kawah yang seindah Kawah Putih.

sebelum ditemukannya danau Kawah Putih di puncak Gunung Patuha, masyarakat menganggap puncak itu sebagai daerah yang angker, hingga tak seorang pun berani menjamahnya. Bahkan, karena angkernya, burung yang melewati kawah pun akan mati.

Misteri keindahan danau kawah putih baru terungkap tahun 1837, oleh seorang ilmuwan Belanda peranakan Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn. Ketika itu, Junghuhn mengadakan perjalanan ke Gunung Patuha, dia sempat bertanya pada masyarakat setempat tentang suasana alam yang dirasakannya sangat hening dan sunyi. Ternyata dia mendapat jawaban, bahwa di kawasan tersebut merupakan daerah angker sebagai kerajaan jin dan tempat bersemayamnya roh para leluhur.

Namun, Junghuhn tidak mempercayai cerita itu begitu saja, sambil melanjutkan perjalanan menembus hutan belantara hingga akhirnya menemukan sebuah danau kawah yang indah. Dari dalam danau itu keluar semburan lava bau belerang yang menusuk hidung. Ternyata kondisi belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang di atas

Flora dan Fauna bisa dijumpai di sekitar kawah, seperti tanaman Cantigi dan Lemo, yang berbau harum seperti minyak lawang. Khasiat tanaman Lemo, dapat mengusir binatang berbisa seperti ular. Selain itu terdapat pula tanaman Vaccinium sebagai vegetasi khas daerah kawah.

Bila kita akan naik ke puncaknya bisa mendapati bunga Eidelweis. Adapun jenis fauna yang sering muncul, antara lain elang, monyet, kancil, babi hutan serta macan kumbang dan tutul.

transportasi: Dari Bandung nenuju ke Ciwidey, dari Ciwidey melewati jalan yang berkelak-kelok menuju persimpang an yang menuju ke Kawah Putih, 6 Km sebelum Rancabali. Dari Jalan Raya belok ke kiri menempuh jalan yang kurang mulus sekitar 8 km. Dari terminal Ciwidey terdapat kendaraan umum yang menuju ke Kawah Putih.

Minggu, 18 Juli 2010

Tebing Ciampea

Bila membicarakan tebing Ciampea, sepertinya diri ini memutar mesin waktu kembali ke masa lalu. Saat remaja kurus ini masih berseragam putih-abu, menjejakan jempol kaki diatas cadas tanpa sepatu, dan bergantung pada seutas webbing, tak lain untuk menggapai setiap pengaman terakhir di jalur putih, jalur kambing dan jalur toke. Nah ngomong-ngomong soal jalur-jalur diatas, setiap pemanjat pemula yang pernah menjejakan kakinya di tebing Ciampea pasti mengenalnya.

Tentu perkenalan ini bukan disebabkan jalurnya menantang namun karena justru tingkat kesulitannya yang moderat dan berjenjang. Sehingga cocok bagi pemanjat pemula seperti remaja berambut belah pinggir ini untuk mulai memahami setiap bentuk cacat batuan. Makanya, hampir setiap libur dan akhir pekan di tahun 1993, remaja yang belum berkaca mata inipun mulai gandrung menyambanginya. Keranjingan batu tepatnya


Namun seiring waktu, jalur-jalur sport tersebut hanya menjadi bagian rutinitas dalam setiap sesi latihan. Karena latihan pun terus berkembang  mulailah diri ini menjajal jalur-jalur dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, seperti jalur bicycle, tiga bor dan intifada.

Akhirnya rasa bosan pun kembali mendera. Saat jalur-jalur tersebut pun kembali dikuasai.

Jalur-jalur baru di Ciampea

Dibandingkan dengan jalur-jalur sport yang tersedia di tebing kalapanunggal maupun Citatah. Tebing Ciampea tentu berbeda, hal ini disebabkan minimnya permukaan batuan. Maka gagasan membuat jalur-jalur barupun sempat tertunda hingga beberapa tahun kedepan.

Namun karena besarnya hasrat, aksi pembuatan jalur pun tetap dilakukan. Diawali dengan semangat Indra membuat jalur Taliban, disusul Andri “kebo” dengan membuat jalur Strawberry-Tiram, tak mau ketinggalan penulis pun membuat jalur West Bank dan akhirnya ditutup dengan upaya bersama merestorasi pengaman-pengaman jalur Revolution yang berkarat dan terlupakan. Jalur revolution memang lama terabaikan karena cukup sulit dipanjat dan batuannya selalu basah.

Sepi dan Terabaikan. Mereka yang pernah datang ke tebing Ciampea diawal dekade 90-an hingga tahun 2000-an tentu pernah merasakan sesaknya teras di tebing Ciampea oleh gerombolan-gerombolan pemanjat dari berbagai klub dan organisasi. Saking ramainya, jangan harap anda yang pemalu ataupun malas mengantri bakal kebagian jalur “ngga bakalan ada jalur yang nganggur man”. Kecuali jalur tangga yang memang lebih sering dipakai untuk latihan naik turun tebing (ascending-descending) maupun hanya sekedar latihan mengenal olahraga ini.

Tapi itu semua hanya tinggal cerita, tebing Ciampea semakin hari semakin kehilangan magnetnya menggaet mereka yang mengaku pemanjat. Pemanjat yang seharusnya bisa berprestasi di tebing alam dan tebing buatan. Kini alih-alih hanya sekedar mengejar kompetisi demi uang dan pengakuan hanya di arena tebing buatan.

Karaktertistik Tebing Ciampea:

Jenis Batuan : limestone
Ketinggian : 5 - 30 M
Jumlah Jalur : 13 jalur
Grade : 5.8 - 5.12

Character pegangan : Variatif ( dominasi pocket )
System Pemanjatan : - Sport Climbing
Interest : - Pemandangan puncak tebing dikelilingi sawah & hutan
- Fauna : Monyet, burung Udang, Ular, Tokek, burung elang dll
- Flora : Carsen, Anggrek liar dll
- Bio thermal yg ada di tengah sungai ( lumayan bisa dipake mandi)

Menuju Lokasi :Dari Jakarta anda bisa memilih rute: Jakarta-Bogor-Ciampea-Leuwi Kancra

Sabtu, 17 Juli 2010

Goa Keraton

Sejak bumi dihuni oleh manusia, gua memiliki peranan yang penting. Manusia purba menjadikannya sebagai tempat tinggal. Mereka memanfaatkan gua untuk tempat berlindung dari cuaca ataupun binatang buas. Banyak sejarah kehidupan manusia tempo dulu dikaji dari sini, relief pada dinding gua sering dijadikan sebagai bahan kajian. Kesan mistis dan seram sepertinya telah sirna, ornamen yang terdapat dalam gua telah merubah paradigma tersebut. Kilau cahaya pada dinding gua seolah - olah mampu menyedot perhatian anda untuk datang menikmatinya.

Sayangnya tidak semua ornamen dapat dinikmati dengan mudah, ada ornamen yang dapat dinikmati sampai kedalaman 2 km dari permukaan tanah. Kesulitan itu seolah menjadi tantangan bagi yang akan menikmatinya, butuh peralatan dan keahlian khusus untuk mencapai kedalaman tersebut.

“Tingkat kesulitan yang ada dipengaruhi oleh bentuk dan karakteristik guanya, gua dengan karakteristik vertical sangat sulit dilalui, sedangkan gua yang memiliki karakteristik horizontal tak butuh peralatan khusus, biasanya dijadikan sebagai objek wisata alam ”, ujar seorang penelusur gua, zarwin, di sebuah warung di terminal Citeurep, Sabtu (29/5).

Meskipun tingkat kesulitannya tinggi, tidak menyurutkan semangat para penggemar telusur gua. Buktinya, para penggemarnya terus meningkat peminatnya kebanyakan generasi muda yang senang tantangan. Bagi para caver Jakarta, kawasan karst Tajur, Citeurep, sudah tak asing lagi. Lokasi ini sering dijadikan sebagai ajang latihan untuk persipan ekspedisi ataupun untuk meningkatkan kemampuan individu, hampir tiap hari libur lokasi ini selalu dipenuhi caver Jakarta.

Gua Keraton merupakan gua yang menjadi tujuan utama caver, disebut keraton karena ornamen yang ada menyerupai kemewahan hiasan keraton. Masyarakat setempat menyebutnya gua Putri. Gua yang berada di daerah Tajur, Bogor ini bentuknya vertical dan horizontal, kedalaman verticalnya sekitar 25 m, sedangkan panjang horizontalnya belum ada yang mengetahuinya.

Tingkat kesulitan gua ini tak terlalu tinggi, sangat baik dijadikan sebagai media latihan SRT (single rope tranverse). Ketika memasuki mulut gua, hiasan ornamen gua yang berkilau terkena pantulan cahaya lampu begitu mempesona. Persis di depan mulut gua terdapat stalaktit besar setinggi satu meter, oleh masyarakat batu ini diyakini sebagai penjaga istana gua Keraton.

Dari mulut gua jalur yang dilalui horizontal. Sepanjang lorong ini terdapat jalur air yang tidak terlalu deras. Jalur yang panjangnya sekitar 10 m ini akan berakhir di sebuah mulut gua vertical. Pada ujung jalur ini terdapat daerah datar yang tidak terlalu luas. Di tempat inilah biasanya para caver istirahat sebelum melakukan penelusuran.

Pada lokasi ini terdapat lubang besar yang tingginya 10 m, dari lubang sinar Matahari dapat menembus dinding-dinding gua yang lembab. Dinding gua pada tempat ini tertutup lumut hijau, bila terkena sinar Matahari akan memantulkan cahaya hijau kebiruan, bagaikan air laut ditengah kegelapan.

Lubang tersebut merupakan jalur vertical gua Keraton bagian luar. Masih ada lagi lubang vertical bagian dalam, jalur vertical ini lebih sulit dan butuh peralatan khusus. “ Disini cahaya matahari tak dapat menembus dinding gua, penggunaan alat penerangan hal mutlak yang harus dibawa”, kata seorang KAWUL anggota MAYAPALA,

Tak jauh dari mulut gua yang vertical terdapat celah batu yang dapat digunakan untuk memasang anchor (pengamat utama sebagai penambat tali). Setelah anchor dipasang dan peralatan lainnya siap, penelusuran Gua Keraton pun dimulai. Gelapnya lorong gua serta licinnya batuan membutuhkan nyali yang besar untuk menaklukannya, setelah beberapa lama menggantung pada tali, terdapat sebuah pitch (titik berhenti), di lokasi inilah biasanya caver beristirahat.

Dari pitch ini untuk sampai ke dasar gua tak terlalu jauh, tinggal turun sedikit dasar gua pun dapat dipijak. Dasar Gua Keraton sangat luas menyerupai alun-alun, di dasar gua ini terdapat jalur horizontal yang ujungnya belum diketahui. Di sini suara hiruk pikuk kehidupan tak terdengar. Suara desiran air terdengar lembut, membuat hati terasa tenang. Kesejukan dan kesunyiannya sejenak hanyutkan kita kedalam kehidupan yang penuh kedamaian

Jumat, 16 Juli 2010

Sungai Cisadane

sungai Cisadane merupakan pilihan yang tepat untuk berarung jeram. Letaknya tak jauh dari kota Bogor. Aliran air berasal dari dari kawasan hutan-hutan di Gunung Salak. Panjang sungai yang asyik dan biasa diarungi adalah sepanjang 9 km dengan tingkat kesulitan sungai II+ – III. Waktu tempuh sekitar 2 jam. Titik awal dimulai dari jembatan Ciampea dan berakhir di kampung Pasir Karikil, sekitar satu jam pengarungan dari titik pertemuan sungai Cianten – Cisadane.

Diawal (30 menit pertama) pengarungan kita akan disapa streiner berupa bambu yang menghalangi sungai. Tepat sesaat sebelum pertemuan sungai Cisadane – Cianten terdapat situs purbakala jaman kerajaan Tarumanegara. Disitu terdapat batu besar dengan tulisan kumo yang sampai saat ini masih belum diketahui maknanya (masih belum direlokasi). Diujung hilir sungai Cianten juga terdapat batu bertumpuk seperi punden berundak sebagai penanda lokasi ditemukannya prasati. Saat ini prasasti tersebut sudah direlokasi.

Setelah pertemuan Kedua sungai akan ditemui 2 buah jeram yang “lumayan menghibur”. Yang pertama Jeram Naga (ada batu besar mirip kepala naga disekitar jeram) yang merupakan jeram drop and fall yang tercipta dari 2 buah gate dari batu besar. Arus utamanya akan menghantam kearah dinding disebelah kiri sungai. Jika tim tidak kuat untuk membawa prahu kekanan, maka perahu akan terbawa menuju eddie dibelakang kiri jeram tersebut. Jadi tim bisa beristirahat dulu untuk selanjutnya melawan arus kuat yang datang dari sebelah kanan.

Setelah melewati jeram naga, kita akan melewati jeram “manis”, yang merupakan kompleks standing wave kecil yang cukup membuat kita merasakan debur sungai.

Bagaimana mencapai Cisadane

Dari Stasiun Bogor, kalo elo situ2 bawa perahu, mending langsung carter angkot + Rp 30rb-35 rb per angkot (tips:gunain cewe2 perayu yang ayu). Bilang aja ke jembatan Ciampea. Ato buat yang ngeteng bisa dari�stasiun bogor terus jalan kaki menuju terminal merdeka naik angkot jurusan Bantarkambing (lupa tarifnya-ada yang inget?), turun di Jembatan Ciampea.

Kamis, 15 Juli 2010

Skateboards

Skateboarding adalah populer di banyak tempat di seluruh dunia. Anak-anak, remaja, dan dewasa muda sama-sama semua menjadi terpesona dengan olahraga. Skateboarding taman sedang dibangun di banyak kota-kota di seluruh dunia dan perdagangan anak-anak adalah olahraga tradisional seperti bisbol atau sepak bola untuk waktu yang dihabiskan menikmati aktivitas dari skateboarding yg ekstrem.

Kebanyakan orang memiliki gambar dalam pikiran mereka mengenai jenis-jenis orang yang menyukai skateboard, dan foto-foto mereka tidak selalu menyenangkan. Skateboarding biasanya diperuntukkan bagi remaja dan dewasa muda yang belum cukup berhubungan dengan orang lain atau kegiatan dan yang mencari tempat identitas. Dan sementara dalam beberapa hal ini benar untuk orang-orang yang mencintai skateboard, bukanlah apa yang kita cintai ini tentang begitu banyak olahraga dan kegiatan kami memilih untuk berpartisipasi dalam? Kami mencintai untuk mencoba yang baru dan kadang-kadang hal-hal yang ekstrim dan kita cintai harus diidentifikasi dengan sekelompok orang yang semua menikmati hal-hal yang serupa.

Skateboarding, seperti banyak olahraga dan kegiatan lainnya, memiliki manfaat. Sebagai permulaan, skateboarding membuat orang-orang dari sofa dan di luar sedang aktif. Kita semua tahu bahwa tidak aktif adalah salah satu gaya hidup yang paling berbahaya untuk mengadopsi. Saya akan menyarankan bahwa seorang remaja atau dewasa muda yang menghabiskan jam demi jam melakukan hobi yang sudah tidak aktif sebenarnya lebih berbahaya daripada seorang remaja atau dewasa muda melakukan aktivitas yang ekstrem seperti skateboard. Anak-anak yang mulai skateboard pada usia dini belajar mencintai aktivitas fisik dan akan sering menikmati manfaat kesehatan dari kegiatan itu selama bertahun-tahun yang akan datang.

Skateboarding juga merupakan cara yang baik untuk anak-anak dan remaja untuk berteman dan berhubungan dengan orang-orang dengan minat yang sama. Semua orang tahu bahwa teman yang baik tidak mudah didapat, dan itulah sebabnya hal itu sangat bagus untuk anak-anak untuk menikmati aktivitas yang aman dan sehat seperti skateboard karena membantu mereka meningkatkan ketrampilan sosial dan relasional sangat. Tidak semua anak dipotong untuk memainkan olahraga yang kita memuliakan budaya arus utama, dan memilih skateboard malah dapat menjadi alternatif yang besar bagi banyak anak-anak.

Ollie adalah gerakan dasar dalam bermain skateboard. Yaitu manuver loncatan biasa. Ketika melakukan ollie, tubuh skater mengikuti papan yang meloncat ke depan atau statis. Sementara itu kick flip, yaitu membuat putaran pada papan sebanyak satu kali atau lebih (ke arah kiri atau kanan) dengan posisi tubuh melayang di udara.

Trik lain jalan dengan papan skateboard, trik ini sangat mudah dan dimaksudkan untuk setiap awal skaters ... melakukan hal ini dalam pro kontes akan membuat orang tertawa (yang tidak selalu yang buruk). Berdiri dengan kaki di depan Ujung papan skate anda dan punggung kaki di ekor papan skate Anda. Tekan bawah depan kaki Anda (seperti manual), buka sekitar 45 derajat ke kanan atau ke kiri melakukan hal yang sama dengan kaki dan lainnya ... sekarang Anda berjalan-jalan dengan papan

Meskipun skateboarding adalah kegiatan rekreasi yang populer dan memberi Anda rendah dampak latihan aerobik tapi kenaikan baru-baru ini cedera skateboard menyebabkan keprihatinan besar di seluruh dunia. Yang paling umum dan cedera paling serius adalah cedera kepala. Cedera kepala adalah salah satu penyebab utama kematian dan cacat dalam olahraga ini. Banyak cedera dapat dicegah jika pemain skateboard memakai peralatan keselamatan dan menghindari skating di daerah berbahaya dan tidak rata.

Rabu, 14 Juli 2010

Gunung Cikurai

Cikuray yang identik dengan sebuah kerucut raksasa adalah salah satu gunung yang terletak di selatan kota Garut Jawa Barat. Gunung yang termasuk dalam kelompok pegunungan muda ini dikategorikan sebagai gunung yang non aktif. Meskipun gunung ini indah, tetapi termasuk jarang didaki dan dijamah dan harus mengakui kepopuleran gunung lainnya seperti Gunung Gede Pangrango ataupun Gunung Ciremay. Untuk mencapai lokasi pendakian, pendaki bisa memulai dari Cilawu, selanjutnya menuju perkebunan Dayeuh Manggung, sebelum memulai pendakian menuju puncak gunung ini. Dari daerah tersebut pendaki dapat menemukan sebuah tower yang cukup tinggi (TVRI) yang nantinya dapat dijadikan arah (pedoman) dalam perjalanan menuju puncak.

Seperti karakteristik dari gunung-gunung lain yang memilikik bentuk seperti ini, mata air mengalir akan sulit ditemukan atau bahkan tidak terdapat sama sekali dalam perjalanan menuju ke puncak gunung, dan mata air yang ada di gunung ini pun hanya ditemukan di bawah (Cilawu atau Dayeuh Manggung). Oleh karena itu para pendaki sebaiknya membawa persediaan air yang cukup.

Untuk mencapai puncak gunung yang tingginya mencapai 2821 meter diatas permukaan laut ini, diperlukan waktu tempuh selama 7 sampai 12 jam untuk waktu normal dan pada waktu tertentu sebaiknya pendaki diasarankan agar beristirahat untuk menjaga kondisi dan tenaga. Karena jalur pendakian yang masih termasuk jarang dijamah orang, maka kita akan disuguhkan sebuah pemandangan hutan asri dan alami, tetapi perlu diingat oleh setiap pendaki bahwa dalam perjalanan selama menuju ke puncak kita akan menemukan beberapa percabangan jalan, karena petunjuk menuju puncak gunung tidak terdapat dengan jelas seperti halnya Gunung Gede yang telah menggunakan tanda panah untuk mencapai ke puncak, maka sebaiknya pemimpin rombongan selalu ekstra hati-hati dalam mengambil jalur pendakian, karena tidak sedikit pendaki yang tersesat karena salah dalam menentukan jalur yang akan dilalui dalam pendakian.

Hutan yang terdapat di gunung ini merupakan salah satu hutan yang sangat sempurna, karena pada beberapa bagian lereng ataupun lembah hampir tidak pernah dijamah oleh manusia, itu terbukti ketika penulis mencoba membuka jalur baru, penulis tidak menemukan bekas-bekas eksploitasi tangan manusia, bahkan pencari kayupun tidak pernah mencapai lokasi tersebut.

Itu terbukti dari tidak adanya jejak yang berupa potongan ranting yang membuka jalan setapak, baik menuju puncak ataupun menuruni puncak. Dan keadaan ini berbeda dengan kebanyakan gunung di Jawa Tengah. Gunung-gunung di Jawa Tengah selain Gunung Slamet (3428 M) telah mengalami eksploitasi besar-besaran sehingga fungsi hutan sebagai penyangga daerah sekitar dan sumber air bersih untuk penduduk menjadi terganggu bahkan di beberapa tempat hampir tidak ditemukan mata air mengalir.

Setiap pendaki pasti akan merasa gembira setelah mencapai puncak, begitu juga dalam pendakian ke puncak Gunung Cikurai ini. Pendaki merasa puas setelah mencapai puncak. Khususnya puncak cikurai, pendaki akan disuguhkan pemandangan yang mungkin berbeda dengan pemandangan di puncak gunung lain, karena kalau kita berdiri di puncak gunung ini yang luasnya kurang lebih sebesar “lapangan sepak bola”, pandangan mata kita akan sangat jelas melihat sekeliling gunung, karena tidak ada pohon ataupun bangunan apapun yang menghalangi pandangan kita. Oleh karena itu sebaiknya pendaki mencapai puncak pada dini hari karena ketika matahari terbit, pemandangannya mungkin tidak akan pernah bisa dilupakan.

Untuk mencapai lokasi pendakian, pendaki bisa memulai dari Cilawu, selanjutnya menuju perkebunan Dayeuh Manggung, sebelum memulai pendakian menuju puncak gunung ini. Dari daerah tersebut pendaki dapat menemukan sebuah tower yang cukup tinggi (TVRI) yang nantinya dapat dijadikan arah (pedoman) dalam perjalanan menuju puncak. Setelah pendakian puncak selesai, pendaki diberi pilihan untuk jalur penurunan. Pendaki dapat turun menuju Cikajang atau turun melewati jalur awal ketika pendaki memulai pendakian.

Selasa, 13 Juli 2010

Tebing Kelapa Nunggal

Tebing Kelapa Nunggal berada di wilayah timur Kabupaten Bogor, tepatnya sebelah selatan kantor Kecamatan Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor. Sejak tahun 90-an tebing kelapa nunggal sudah banyak dikunjungi, baik untuk latihan panjat tebing maupun latihan turun tebing. Hingga saat ini pada setiap hari libur tebing kelapa nunggal tidak luput dari pengunjung.

Jalur menuju tebing yang paling mudah diakses yaitu melalui jalan raya narogong, dan masuk gang sebelah Polsek Kelapa Nunggal. Kondisi jalan menuju tebing adalah batuan kapur yang bercampur tanah merah akan mewarnai roda kendaraan yang kita gunakan ketika hujan turun, akibat aktivitas truck pengangkut batu kapur yang melintas dilokasi ini membuat kondisi jalan rusak parah.

Bagi para pelancong yang berasal dari wilayah Jabodetabek biasanya banyak yang menggunakan kendaraan roda dua untuk mengunjungi lokasi ini, karena selain praktis, penggunaan kendaraan roda dua lebih ekonomis. Jika menggunakan angkutan umum,untuk tiba di tebing kelapa nunggal bisa menggunakan jasa ojeg atau menumpang truck pengangkut batu kapur yang beroperasi selama 24 jam.

Ada berberapa tebing yang dapat dilakukan untuk aktivitas panjat tebing, diantaranya yaitu, tebing luar, tebing dalam, dan tebing putih. Untuk kali ini kami memilih tebing dalam kelapa nunggal, karena selain memiliki bentuk yang cukup ekstreme, aktivitas pemanjatan di tebing ini terhindar dari sengatan matahari.

Tebing yang kami pergunakan saat ini lokasinya agak kedalam dari jalan, berbeda dengan tebing depan yang lokasinya persis dipinggir jalan. Sedangkan tebing putih berada agak kedalam dari jalan, tapi lokasi tebing putih terlihat jelas dari jalan. Dasar penamaan tebing dalam dan tebing depan diambil dari lokasinya yang berada di depan dan didalam, sedangkan tebing putih diambil dari warna tebing yang putih.

Tak jauh dari tebing dalam, terdapat sebuah warung yang bisa dimanfaatkan sebagai base camp, sebuah pilihan selain mendirikan tenda. Tetapi biasanya para pemanjat yang bermalam dilokasi ini hanya memanfaatkan air dari sumur yang berada dekat warung tersebut. Cukup berbicara dengan pemilik warung, hidangan makan malam dan makan siang dapat kita peroleh dari warung ini.

Terdapat beberapa jalur pemanjatan di tebing dalam kelapa nunggal yang memfasilitasi penggemar olahraga panjat tebing, diantaranya yaitu Jalur astaga, jalur kampret kiri, jalur kampret lurus, juwita, anjing, monyet, bismillah, serta jalur-jalur pendek lainnya (boulder). Pada hampir semua jalur merupakan overhang yang minim pegangan dengan ketinggian rata-rata sekitar 1 pitch

Senin, 12 Juli 2010

Goa Gombong

Gua Gombong di Sukabumi Selatan, Jawa Barat. , berada dalam sebuah kawasan karst dengan morfologi lembah yang mempunyai kerapatan vegetasi tinggi, terlihat dengan banyak ditemukannya berbagai jenis tumbuhan antara lain singkong, sayur-sayuran, pohon pinus, pohon jati, pohon pisang dan rumpun bambu. Alhasil tidak terlihat singkapan karst yang signifikan dipermukaan. Di sebelah barat lembah mengalir sebuah sungai yang mengalir dari Gua Bibijilan dan mempunyai air terjun, oleh masyarakat setempat diberi nama Curug Dadali dalam bahasa sunda Bibijilan berarti tepat keluarnya air sedangkan Curug memang berarti air terjun dan Dadali berarti burung dadali. Curug Dadali oleh masyarakat setempat dikelola menjadi sebuah tempat wisata alam, Pada hari libur biasanya banyak pengunjung yang datang untuk menikmati indahnya Curug Dadali, ditambah disekeliling Curug Dadali yang menyuguhkan panorama alam dan udara sejuk yang menyegarkan karena rimbunnya pohon-pohon pinus dikawasan wisata Curug Dadali ataupun hanya untuk sekedar bermain air sungai yang jernih dengan sang kekasih dibawah siraman Curug Dadali.

Kawasan ini secara administratif berada di Desa Kerta Angsana Kecamatan Nyalindung Sukabumi Selatan. Sebenarnya Gua Gombong juga masih termasuk dalam kawasan wisata Buni Ayu, akan tetapi Gua Gombong kurang dikenal dibandingkan dengan Gua Siluman. Untuk pergi ke sana, dari kota Bandung kita menuju Sukabumi kemudian berbelok ke arah selatan dari pusat Kota Sukabumi untuk menuju kecamatan Nyalindung jarak yang ditempuh sekitar 2 sampai 3 jam dari pusat Kota Sukabumi saja hingga Buni Ayu kemudian belok ke kiri ke arah Desa Kerta Angsana.

Saat akan memasuki gua, tim harus ekstra hati-hati karena mulut Gua Gombong mempunyai bentuk sumuran bulat kecil dengan lorongnya yang menurun tajam (Vertical) sedalam ± 30 meteran sehingga agak sulit untuk dimasuki. Selain itu dibutuhkan peralatan dan keterampilan panjat tebing yang memadai untuk memasukinya. Setelah memasang tambatan utama (Anchor) melalui celah tembus pada batu besar didepan entrance untuk leading dan tali tetap yang menjuntai ke dasar gua (Fixed Rope), kemudian tim bergiliran menuruni (Rapelling) sumuran tersebut untuk dapat ke dasar gua. Setelah tim sampai di dasar gua yang berbentuk lorong (Chamber) dengan lebar kanan-kiri bervariasi antara 3-4 meter, dengan tinggi ± 6 meter dan sedikit berair campur lumpur sehingga membuat lantai gua menjadi sulit ditelusuri karena licin. Dahulu lorong ini adalah sebuah lorong yang terdapat aliran air, karena sekarang sudah ditinggalkan oleh lintasan air maka lorong ini disebut lorong fosil.

Hal ini dapat dilihat dari bekas guratan-guratan aliran air pada dinding gua yang kira-kira tingginya sebahu tubuh manusia, diperkirakaan jika terjadi banjir air dalam lorong ini bisa mencapai ketinggian ± 7-9 meter atau bahkan mencapai plafon gua akan tetapi kami belum bisa memastikan kapan tepatnya lorong ini sudah tidak di diisi air lagi bisa ratusan ribu atau ribuan tahun yang lalu. Perasaan was-was menyelimuti seluruh anggota tim karena pada saat kami menelusuri gua ini sedang terjadi hujan dipermukaan, kemudiaan setelah diperiksa ternyata bekas guratan air tersebut seperti busa ketika kami basuh dengan air bisa hilang begitu saja hal ini menandakan bekas tersebut belum lama alias masih baru.

Suasana menjadi begitu mencekam membuat kadar Adrenaline menjadi naik, mental kami sedang diuji keberanianya bisa saja ini bekas aliran air bulan lalu ataupun yang kemarin?!?. Kemudian tim pun mulai melanjutkan penelusuran dan pemetaan gua dimulai dari stasiun pertama yang posisinya tepat dibawah lorong vertical ke arah timur kemudian setelah melewati 15 meter yang penuh lumpur dari lorong utama terlihat banyak dijumpai celah vertikal yang meneteskan air cukup besar pada atap gua hal ini terjadi akibat adanya rekahan atau runtuhan pada permukaan gua diatasnya, dan terlihat beberapa lubang lagi pada dinding sebelah kiri atas mungkin ada jendela (Aven) atau entrance lainnya. Speleothems gua mulai banyak terlihat seperti Flowstone, Pilar, Stalaktit dan Stalakmit yang masih aktif dan beragam, didalam gua juga terdapat kelelawar, jangkrik, laba-laba dan ular berwarna belang.

Kemudiaan pada jarak 10 meter ke depan tim menemukan aliran sungai bawah tanah yang arahnya menyilang terhadap lorong utama kami tadi, sungai tersebut mengalir ke arah selatan kemudian kami mencoba mengukur kedalamannya dengan menggunakan helm yang terikat tali, kedalaman sungai ini sekitar ± 4 meter dan mempunyai lebar kira-kira 3-4 meter, karena sungai ini memotong lorong utama, kami pun berbalik arah untuk melanjutkan penelusuran dan pemetaan ke arah barat dari lorong utama. Tidak jauh dari stasiun pertama ke arah barat terdapat aliran sungai bawah tanah lagi yang cukup panjang dan dalam kira-kira setinggi pinggang manusia untuk bisa mencapai chamber selanjutnya, kami menyeberangi sungai tersebut secara bergiliran menggunakan tali, lintasan air ini lebarnya sekitar 7 meter menuju sisi barat. Sepuluh menit kemudian, tim sampai di chamber lain di sebelah barat yang berupa kubangan air dan lumpur sehingga lintasan menjadi sulit untuk dilewati, chamber ini bercabang, lebih besar dan sangat kaya dengan ornamen-ornamen gua karena ditemukan banyak stalaktik dan stalakmit aktif akibat dari tetesan air vadosa (Vadosa trickles) juga terdapat banyak kelompok Flowstone, Canopies yang terbentuk akibat aliran air vadosa melalui atap dan dinding gua (Vadosa seepage), saat melaluinya kita juga akan melihat kelompok Gourdam yang menyerupai petakan-petakan sawah pada permukaan gua, adapula gourdam-guordam kecil pada permukaan flowstone hasil dari pengendapan kalsit pada saat air diperlambat oleh bibir (gour) permukaan flowstone itu.

Di ujung chamber ini terdapat sebuah telaga, tim pun harus ekstra hati-hati untuk dapat melihatnya dari dekat karena bila terjatuh, telaga berbentuk lingkaran ini dimana kedalamannya belum dapat diketahui, siap menampung kita. Sepertinya air telaga ini berasal dari aliran air di sepanjang chamber yang kami lewati tadi, tim juga berasumsi ada lorong lain ibawah telaga mungkin juga berbentuk sifon. Kemudian tim kembali menuju lorong bercabang tadi untuk menuju extrance kemudiaan keluar dan menyelesaikan penelusuran ini, pada awalnya tim berencana kembali ke permukaan melalui lubang vertical tempat awal dimana tim masuk dengan menggunakan Single Rope Technique (SRT), setelah dirundingkan tim pun memilih untuk keluar gua melewati extrance lainnya karena keterbatasan waktu, sedangkan untuk menuju kesana tim harus melewati lorong kecil dibeberapa bagian tim harus melewatinya secara merayap. Lima belas menit kemudiaan, di sebelah atas terlihat secercah sinar matahari yang berasal dari dari entrance yang kami cari, tim kemudiaan keluar melewati lorong ini.

Minggu, 11 Juli 2010

Sungai Citarik

Sungai Citarik adalah salah satu sungai yang bermuara di pantai dermaga persinggahan Ratu Pantai Selatan tersebut. pemandangan di sisi Sungai Citarik yang bervariasi dan alamiah. Kami tidak hanya disambut oleh bebatuan besar dan arus yang liar, namun juga tebing batu dan hutan bakau. Untuk mencapainya dari Bandung, perjalanan dibagi ke dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah dari Bandung menuju ke Sukabumi melalui Cianjur. Perjalanan sejauh 80 kilometer ini ditempuh melalui jalan raya nasional yang lancar dalam waktu kurang lebih dua setengah jam. Sedikit macet di Padalarang.

Tahap kedua adalah dari pusat kota Sukabumi menuju ke Cibadak. Ruas jalannya lumayan luas namun macet di beberapa lokasi akibat padatnya aktivitas kanan-kiri jalan. Perjalanan ini kurang lebih memakan waktu satu jam. Saya menganjurkan anda untuk mencari makan terlebih dahulu di daerah ini, sebab setelah ini rutenya adalah menyusuri daerah pedesaan yang sepi.

Pada tahap ketiga, menempuh rute dari Cibadak menuju Cikidang. Jalannya cukup sempit dan berkelok-kelok namun mulus. Di sepanjang perjalanan ini, kita dikepung oleh perkebunan kelapa sawit yang membentang luas. Cikidang terletak di kaki Gunung Halimun, yang selama ini dikenal dengan reservasi alam dan tambang emasnya.

Sungai Citarik merupakan salah satu sungai yang bermuara di pantai Pelabuhan Ratu, selain Sungai Citatih dan Cisolok. Dari ukurannya, sungai ini bisa dibilang tidak lebar. Mungkin hanya selebar Jalan Asia-Afrika di Bandung. Namun strukturnya yang berbatu-batu dan arusnya yang memukau membuat sungai ini menjadi favorit untuk rafting.

Sungai Citarik terbagi ke dalam sejumlah jeram. Salah satu jeram paling awal yang kami temui adalah Jeram Golden Gate, yang bentuknya sempit dengan bebatuan di sisi kanan-kiri. Melintasi jeram ini boleh dibilang cukup sulit, karena perahu harus menerobos celah yang sempit. Bahkan kemarin perahu yang kami tumpangi sempat terbanting-banting, meskipun tidak terbalik.

Jeram lainnya adalah Jeram Zig Zag yang teknik melewatinya adalah dengan sengaja membentur-benturkan perahu ke bebatuan. Mungkin untuk mencegah perahu meluncur terlalu cepat dan tidak terkendali. Di sini komandonya memang cukup menyulitkan. Ada pula Jeram Dinamit. Namanya memang seram, namun itu tidak ada hubungan dengan kondisi arusnya. Dinamai demikian karena pada mulanya terdapat dua sungai bersebelahan, digunakanlah dinamit untuk menciptakan jalur baru yang menghubungkan keduanya.

Jika tidak salah ada sekitar dua puluh jeram yang kami lalui. Ada Jeram Panjang yang menurun sejauh dua ratus meter dengan arus yang mantap. Ada pula Jeram Jumping Jack yang membuat perahu nyaris terlipat di tengah-tengah. Ada Jeram Z yang berbentuk mirip huruf Z besar melintasi tebing berbatu. Suasananya benar-benar menyenangkan, antara tertantang dan tegang campur aduk, yang jelas lebih seru daripada naik roller coaster.

Tiga kilometer terakhir, arusnya lumayan tenang. melewati bagian sungai yang sangat luas namun arusnya sudah tidak lagi melempar-lemparkan perahu kami. Perjalanan berakhir ketika mendekati pusat pembangkit listrik yang terletak pada sisi pantai. Perahu tersebut pun akhirnya berhenti tepat di bawah sebuah jembatan besar.

Sabtu, 10 Juli 2010

Parkour

Parkour adalah sebuah olahraga yang unik. Begitu unik, sampai olahraga ini sulit untuk diajarkan. Sebab, hakekat parkour adalah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan memanfaatkan prinsip gerak tubuh manusia. Kekuatan menjadi faktor penting dalam parkour, meski kuat saja tidaklah cukup untuk mengarungi olahraga yang tergolong ekstrim ini. Selain kuat, aktivitas ini juga sangat mengandalkan kecermatan dan logika dasar fisika. Keunikan fisik setiap orang dan karakteristik tempat yang berbeda-beda inilah yang membuat ilmu parkour sulit untuk di transfer. Setiap orang dituntut untuk menggunakan akalnya masing-masing.

Parkour secara spesifik lahir di kota urban. Karena itu ciri khas olahraga ini adalah set urban dimana terdapat lebih banyak bangunan yang berhimpitan ketimbang lapangan luas. Parkour jadi identik dengan meloncat dari satu gedung ke gedung lainnya, dari atap kemudian mengatasi tembok untuk sampai ke atap lainnya secara ekstrim. Olahraga ini memang diciptakan untuk mengatasi rintangan demi rintangan. Suatu hal yang kemudian menjadi filosofi parkour, yaitu mengajarkan orang untuk tidak mudah menyerah menghadapi rintangan dalam hidup.

Meski masih berada di area abu-abu dunia olahraga, tetap saja parkour mengandung beberapa unsur olahraga. Diantaranya adalah ilmu beladiri, gym, dan akrobat. David Belle sendiri dikabarkan pernah belajar ilmu beladiri dan ikut dalam kegiatan gymnasticsjauh sebelum dia melahirkan parkour. Jika ilmu beladiri adalah ilmu yang mengajarkan fighting, maka parkour adalah "departemen khusus" dalam ilmu beladiri yang mengajarkan orang untuk flighting-atau menyelamatkan diri dari ancaman.

Masih terkait manfaat parkour dari sisi mental, jika seorang traceours dituntut dan dilatih memiliki keyakinan diri. Untuk melompat dari satu titik ke titik lain tidak mungkin bisa dilakukan tanpa ada keyakinan diri, motivasi itulah yang dilatih secara bertahap. Karena olah raga ini tercipta dari inspirasi mereka akan kebebasan, maka tidak ada satu pun yang dapat menghalangi mereka dalam beraksi. Bahkan terkadang pihak berwajib pun sudah angkat tangan oleh ulah para parkourer ini, namun masyarakat lainnya banyak yang tertarik dengan gaya-gaya mereka, namun tidak sedikit pun yang terganggu dengan ulah mereka. Meski terkesan seperti main-main dan senang-senang, olah raga ini benar-benar membutuhkan konsentrasi tinggi dan kedisiplinan dalam berlatih, sedikit saja mereka melakukan kesalahan maka resiko fatal akan mengancam mereka. Olahraga ini sendiri jika Anda lakukan secara serius dapat dengan otomatis membentuk tubuh Anda terlihat lebih berotot dan proposional

Sementara dari sisi fisik tidak diragukan lagi jika kekuatan, kelenturan tubuh menjadi modal utama menjalani parkour. Tak ubahnya olahraga para traceours juga membekali diri dengan melakukan latihan fisik dasar seperti push up dan shit up untuk kekuatan. Latihan gerakan-gerakan spesifik menjadi menu olah fisik selanjutnya dan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan dan keyakinan diri. Berikut teknik - teknik parkour:

Landing:
Mendarat dengan posisi membengkokkan lutut ketika jari kaki menyentuh tanah (Jangan pernah mendarat dengan kaki flat dan selalu mendarat dengan jari kaki anda)

Balance:
Berjalan diatas rintangan dengan menyeimbangkan badan

Cat balance:
Melewati rintangan dengan gerakan menggunakan tangan dan kaki layaknya kucing

Underbar, jump through:
Melompat atau berayun melewati celah diantara rintangan. Secara harafiah seperti menyeberang atau melewati celah.

Dismount, swinging jump:
Bergelantungan; secara harafiah seperti akan pergi. Bergelantungan atau berayun ( bisa di sebuah palang, dinding atau ranting) lalu , mendarat di dinding atau bergelantungan di objek yang lain.

Pop vault, wall hop:
Melewati dinding, biasanya dengan menendang kaki ke dinding untuk mendapatkan daya gerak ke depan atau ke atas gedung.

Vault:
Secara umum bisa dikatakan melewati rintangan dengan melompat.

Turn vault:
Melompat dengan melakukan 180 derajat putaran atau sambil berbalik. Gerakan ini biasanya digunakan ketika kita ingin berpindah dari satu sisi ke sisi lain atu untuk memperdekat jarak mendarat/landing atau persiapan untuk melompat.

Reverse vault:
Melompat dengan melakukan putaran 360 derajat seperti kita berputar untuk menghindari rintangan di tempat yang sama. Tujuan dari perputaran ini adalah tehnik untuk mencari kesenangan contohnya pada saat posisi badan tidak pas atau pada saat kita melakukan kesalahan ketika melewati sebuah rintangan.

Jumat, 09 Juli 2010

Gunung Merbabu

gunung yang tergolong dalam gunung api tua yang terletak bersebelahan dengan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api aktif. Gunung Merbabu mempunyai banyak puncak-puncak bayangan (bukan puncak asli). Karena banyaknya puncak ini seringkali para pendaki mengeluh dan jenuh tapi justru hal inilah yang menjadikan gunung ini menantang untuk di daki. Puncak Gunung Merbabu terdiri atas dua puncak yaitu Puncak Sarip yang terletak pada ketinggian 3.120 m dpl dan Puncak Kenteng Songo dengan ketinggian 3.142 m dpl. Kedua puncak ini mempunyai panorama alam yang berbeda.

Untuk menuju ke puncak Gunung Merbabu ada 2 (dua) jalur utama; lewat Selo/Boyolali dan lewat Tekelan/Kopeng. Kedua jalur mempunyai medan perjalanan yang berbeda. Kalau kita lewat Selo jaraknya lebih jauh tapi mempunyai panorama yang indah. Pohon - pohon pinus di sepanjang jalan terasa menciptakan kenyamanan selama perjalanan dan bisa memandang lereng Gunung Merapi lebih dekat. Perjalanan lewat Tekelan/Kopeng jalurnya lebih landai tetapi karena erosi oleh aliran air hujan menyebabkan rute penjalanan menjadi dua yaitu jalur lama dan jalur baru.

Kawasan di sekitar lereng Gunung Merbabu banyak di tanami oleh sayuran pada musim penghujan dan waktu musim kemarau ditanami tembakau. Kualitas tembakau di sini terkenal baik dan menjaditumpuan penghasilan utama penduduk Selo. Hutan di lereng Gunung Merbabu banyak didominasi oleh pohon cemara dan akasia, dan dihuni oleh Kijang dan monyet. Sebaiknya sebelum mendaki ke Gunung Merbabu kita membawa peta topografi, karena kita akan menemui beberapa puncak, sehingga kita bisa mencocokkan di peta. Bila kita mendaki lewat jalur Selo akan menemui tempat wisata bersejarah yaitu Gua Raja yang terletak 100 meter dari Selo tepatnya di Dusun Jarakan. Tempat ini biasanya di pergunakan untuk kegiatan ritual masyarakat setempat. Musim pendakian biasanya pada bulan Mei - Agustus yang dapat mencapai 5.000 orang untuk setiap tahunnya.

Jalur Selo:
Untuk mencapai Desa Selo yang merupakan desa terakhir yang di lalui oleh kendaraan umum, dari arah Solo kita naik bus jurusan ke Boyolali kemudian naik lagi menuju Selo (20 km) yang terletak pada ketinggian 1.460 m.dpl (lihat jalur pendakian Gunung Merapi lewat selo). Setelah sampai di Desa Selo kita turun di pasar kemudian berjalan menuju Pos Polisi yang terletak tidak jauh, sekitar 100 m. Jalan menuju kampung terakhir dimulai di depan Pos Polsek ini. Sebelum langsung mendaki mintalah ijin terlebih dahulu di Pos Polisi ini.

Perjalanan kita mulai menuju ke kampung Tuk Pakis yang merupakan Kampung terahkir untuk mencapai puncak Gunung Merbabu. Untuk tiba di kampung ini perjalanan melewati jalanan berbatu melalui Kampung Jarakan (1.580 m dpl) dan kampung Selo Tengah sekitar 1 jam perjalanan dari Pos Polisi. Dusun Tuk Pakis terletak pada ketinggian 1.800 m.dpl, merupakan perkampungan kecil. Mata pencaharian sebagian besar penduduk dusun ini dengan bertani sayur-sayuran. Untuk persediaan air sebelum mendaki sebaiknya mengambil di kampung ini karena sumber air tidak kita temui lagi sepanjang pendakian ke puncak Gunung Merbabu. Setelah sampai di kampung ini kita bisa bermalam di rumah pak Soenarto atau dirumah Pak Prawiro (juru kunci Gunung Merbabu) dan meneruskan perjalanan pada pagi harinya atau malam hari.

Dari rumah Pak Sunarto/Prawiro kita berjalan menuju ke arah batas ladang dan hutan yang tidak terlalu jauh. Dari batas hutan dan ladang perjalanan di teruskan di jalan setapak yang akan menemui banyak percabangan menuju ke atas tetapi jalanan akan bertemu di satu tempat yaitu di jalan pertigaan pertama.
awan merbabu. Dari pertigaan pertama kita menuju ke jalan yang lurus atau ke arah kanan sama saja, mulai akan bertemu di percabangan jalan. Dari percabangan kita ambil jalan ke arah kiri yang melewati sebuah bukit maka kita akan sampai di Dok Jarakan (45 menit), lalu jalan ke arah kanan kita akan sampai di Dok Malang. Perjalanan dari Dok Jarakan ke Dok Malang di butuhkan waktu sekitar 30 menit.

Dari Dok Malang, kita berjalan ke arah kiri sampai ketemu hutan yang agak lebat, belok ke arah kanan, menyusuri pinggiran jurang kita akan sampai di pertigaan Ampel. Kemudian perjalanan diteruskan menyusuri jalanan lurus, lalu ke arah kiri selama 1 jam kita akan sampai di Pos Gopa.,dan kita teruskan menuju ke Batu Gubuk. Dari Batu Gubuk diteruskan lagi menuju ke Sabana I. Dari Sabana I jalan mulai landai dan kita akan sampai di Sabana II, sebuah padang rumput yang letaknya dilereng Gunung Kukusan. Dari Sabana II kita langsung bisa menuju ke puncak Kenteng Songo (3.142 m.dpl). Dari Puncak kenteng Songo kita meneruskan perjalanan ke puncak Sarip (3.120 m.dpl). Total perjalanan dari Selo sampai ke puncak Gunung Merbabu membutuhkan waktu 7-8 jam dan turunnya 5 jam perjalanan.

Jalur Kopeng:
Dari Jogjakarta kita menuju ke arah Magelang, kemudian di teruskan ke arah Salatiga, turun di Kopeng (15 Km). Di Kopeng terdapat hotel maupun losmen untuk menginap. Dari Kopeng perjalanan dilanjutkan menuju Desa Tekelan (1.595 m dpl) selama 1 jam perjalanan, yang merupakan desa terakhir. Di desa ini hendaknya para pendaki melengkapi perbekalan dan mengambil air untuk pendakian.

Dari Tekelan kita menuju ke Pos Bayangan (Pending), melewat kebun penduduk dan hutan pinus lalu diteruskan ke Pos Gumuk, perjalanan membutuhkan waktu 2,5 jam. Dari pos I diteruskan menuju ke pos II (Lempong Sampai) selama 0,5 jam. Setelah sampai di pos II jalan kita teruskan menyusuri hutan heterogen selama 1 jam akan menemui pos III ( Watu gubuk ) dengan ketinggian 2.400 m m dpl.

Ditempat ini kita bisa menikmati pemandangan lebih leluasa karena tidak terhalang pepohonan. Dari Pos III berjalan selama 1 jam lagi kita akan sampai di Pos IV pada ketinggian 2.880 m dpl, dimana terdapat pemancar TVRI. Dari Pos IV perjalanan kita lanjutkan ke Pos V yang membutuhkan waktu selama 0,5 jam perjalanan. Setelah dari pos V kita menuju ke puncak Sarip (3.120 m dpl) selama 0,5 jam per jalanan.

Puncak Sarip adalah puncak kedua setelah puncak Kenteng Songo. Perjalanan dari kopeng sampai ke puncak Gunung Merbabu memakan waktu sekitar 7 - 8 jam dan turunnya membutuhkan waktu sekitar 5 jam perjalanan.