Senin, 19 Juli 2010

Gunung Patuha

konon berasal dari nama Pak Tua -masyarakat lebih sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh (tua), memiliki ketinggian 2.434 m dpl, dengan kisaran suhu 8-22 derajat Celsius.

Di puncak Gunung Patuha itulah, terdapat Kawah Saat yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 m dpl. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada abad X dan XII silam. Ada perbedaan antara Kawah Putih Gunung Patuha, jika dibandingkan dengan sejumlah kawah yang berada di wilayah Jawa Barat. Danau Kawah Putih mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Air danau kawahnya selalu berubah-ubah warna. Terkadang berwarna hijau apel dan kebiru-biruan -bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula berwarna coklat susu dan yang paling sering dijumpai adalah berwarna putih disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Bahkan, tatkala sore hari, air danau kawah pun, tiba-tiba pasang surut. Selain permukaan kawah yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi warna putih. Karenanya kawah itu dinamakan Kawah Putih.

Keajaiban alam pun akan terjadi, bila malam hari berkunjung ke Kawah Putih. Sekira pukul 21.00, saat lengit cerah dengan dihiasi bintang-bintang, dari danau kawah putih terlihat pancaran cahaya terang kehijau-hijauan menghiasi kawah. Kemudian, dari bias cahaya berwarna hijau itu, membentuk sebuah lingkaran yang mampu menerangi seluruh lokasi kawah. Sementara aroma belerang pun mulai tercium, namun tak terlalu keras.

Keberadaaan danau Kawah Putih di puncak Gunung Patuha yang menurut penelitian masih tergolong aktif itu di batasi oleh dinding bebatuan terjal di sebelah utara dan di sebelah barat masih terdapat pancaran kawah yang bergolak. Jika ingin lebih dekat kawah bisa melalui pintu masuk di sebelah timur. Tak jauh dari lokasi kawah terdapat sebuah gua buatan sedalam 5 meter.

Menuju lokasi danau Kawah Putih, dari pintu masuk hingga ke kawah jaraknya sekira 5 km atau memerlukan waktu sekira 20 menit, melalui jalan beraspal yang berkelok-kelok dengan pemandangan hutan tanaman Eucalyptus dan hutan alam dengan aneka ragam species hutan hujan tropis.

Daya tarik objek wisata Kawah Putih-Ciwidey, selain bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan, dapat pula ditempuh dengan berjalan kaki atau lintas jalan kaki sejauh 7 km dari objek wisata alam Punceuling, melalui jalan setapak hutan alam.

Meski perjalanannya agak melelahkan, namun di sepanjang perjalanan akan terhibur dengan suasana hutan alam dan udara segar dan bersih. Bagi petualang, jalur ini menjadi alternatif yang cukup menantang hingga mencapai objek wisata kawah.

Dari pusat Kota Bandung, perjalanan dapat ditempuh menuju ke arah selatan sejauh kurang lebih 46 km, melewati Kota Ciwidey, yang merupakan daerah tujuan wisata di kawasan Bandung Selatan. Selain objek wisata Kawah Putih, wisatawan juga bisa mengunjungi beberapa objek wisata lainnya, seperti Ranca Upas dengan penangkaran rusa dan objek wisata Cimanggu dengan kolam renang air panas beryodium.

Keindahan danau Kawah Putih Gunung Patuha, memang sangat mempesona dan menakjubkan. Bahkan, jika sudah mengetahui keajaiban alamnya, pasti akan mengatakan tak ada kawah yang seindah Kawah Putih.

sebelum ditemukannya danau Kawah Putih di puncak Gunung Patuha, masyarakat menganggap puncak itu sebagai daerah yang angker, hingga tak seorang pun berani menjamahnya. Bahkan, karena angkernya, burung yang melewati kawah pun akan mati.

Misteri keindahan danau kawah putih baru terungkap tahun 1837, oleh seorang ilmuwan Belanda peranakan Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn. Ketika itu, Junghuhn mengadakan perjalanan ke Gunung Patuha, dia sempat bertanya pada masyarakat setempat tentang suasana alam yang dirasakannya sangat hening dan sunyi. Ternyata dia mendapat jawaban, bahwa di kawasan tersebut merupakan daerah angker sebagai kerajaan jin dan tempat bersemayamnya roh para leluhur.

Namun, Junghuhn tidak mempercayai cerita itu begitu saja, sambil melanjutkan perjalanan menembus hutan belantara hingga akhirnya menemukan sebuah danau kawah yang indah. Dari dalam danau itu keluar semburan lava bau belerang yang menusuk hidung. Ternyata kondisi belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang di atas

Flora dan Fauna bisa dijumpai di sekitar kawah, seperti tanaman Cantigi dan Lemo, yang berbau harum seperti minyak lawang. Khasiat tanaman Lemo, dapat mengusir binatang berbisa seperti ular. Selain itu terdapat pula tanaman Vaccinium sebagai vegetasi khas daerah kawah.

Bila kita akan naik ke puncaknya bisa mendapati bunga Eidelweis. Adapun jenis fauna yang sering muncul, antara lain elang, monyet, kancil, babi hutan serta macan kumbang dan tutul.

transportasi: Dari Bandung nenuju ke Ciwidey, dari Ciwidey melewati jalan yang berkelak-kelok menuju persimpang an yang menuju ke Kawah Putih, 6 Km sebelum Rancabali. Dari Jalan Raya belok ke kiri menempuh jalan yang kurang mulus sekitar 8 km. Dari terminal Ciwidey terdapat kendaraan umum yang menuju ke Kawah Putih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar