Sabtu, 31 Juli 2010

Sungai Palayangan

Mendengar kata Palayangan, mungkin untuk penggemar arung jeram, sungai ini kalah tenar di banding dengan sungai-sungai lain di jawa barat layaknya Citatih dan Citarik. Sungai dengan panjang lintasan arung jeram sejauh 4 km ini berada di kecamatan palayangan, sebuah kecamatan di kabupaten Bandung. Setidaknya kami menghabiskan waktu lebih dari 2 jam perjalanan dari pusat kota bandung untuk menuju kesana. Tentu saja dengan menggunakan angkutan umum jenis bus kota.

Jalanan khas daerah pegunungan yang berkelok-kelok di selingi dengan pemandangan yang cukup menyejukan mata menemani perjalanan, berbeda ketika mengijakan kaki pertama kali di kota ini setelah turun dari kereta kahuripan. yang sebelumnya turun di stasiun kiaracondong menjadi turun di stasiun besar kota bandung atau lebih popular dengan nama stasiun hall.

Sampailah kami di pangalengan tepat ketika matahari berada si atas kepala, walaupun jarum jam menunjukan angka 12, cuaca di sini tidak terasa seperti layaknya cuaca panas di siang hari. Maklumlah, tempat kami berada sekerang berada di sekitaran ketinggian 1000mdpl.

Dari tempat ini melanjutkan perjalana dengan menggunkan mobil carteran seharga 35 ribu menuju situ cileunca, situ atau sebuah waduk dalam bahasa indonesianya, dan ternyata sungai yang akan diarungi merupakan sebuah sungai yang sumber airnya bersumber dari situ ini.

Sungai ini membelah hutan pinus dan perkebunan teh, dan ini lah yang membuat sungai ini menjadi lebih menarik untuk kami, di samping karakteristik sungai yang berbeda total dengan sungai di jogja, layaknya progo dan ello. Bergegas mendirikan tenda di di dekat sungai, di bawah empat pohon pinus yang serasa menjadi sebuah tiang pancang untuk tenda. Derasnya air membuat jeram di dekat tenda serasa memanggil kami untuk segera “beribadah” esok hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar